Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Ilmuwan Raih Nobel Fisika Setelah Ungkap Misteri "Bunglon Dunia Kuantum"

Kompas.com - 06/10/2015, 19:12 WIB

Fasilitas itu memiliki 9.500 detektor dengan tank berisi air berat. Air berat berbeda dengan air biasa karena bukan tersusun atas hidrogen, melainkan deuterium.

Di fasilitas ini, neutrino yang dideteksi adalah yang berasal dari matahari, menempuh jarak 150 juta kilometer hingga fasilitas riset ini.

McDonald dalam proyeknya hanya mengukur jumlah "elektron neutrino" serta jumlah total neutrino. "Elektron neutrino" adalah jenis yang berasal dari matahari.

Dengan hanya mengukur jumlah "elektron neutrino" saja, McDonald akan bisa mengungkap apakah ada neutrino yang mengalami perubahan.

Detektor hanya berhasil menangkap sepertiga dari "elektron neutrino' yang seharusnya. Sementara itu, dua pertiga lainnya menghilang.

Namun, ketika dijumlah, jumlahnya sama dengan neutrino yang seharusnya. Jadi, bisa dikonfirmasi bahwa neutrino memang mengalami perubahan.

Terungkapnya teka-teki

Penemuan ini mengubah pandangan ilmuwan tentang neutrino. Pertama, jelas bahwa dua penelitian tersebut menunjukkan adanya metamorfosis kuantum.

Di sisi lain, ada teori bahwa neutrino hanya bisa bermetamorfosis bila memiliki massa. Riset ini membuktikan bahwa walau belum bisa mengukur, dapat dikonfirmasi bahwa neutrino punya massa.

Selain itu, temuan juga melengkapi Model Standar Fisika Partikel yang sangat penting untuk menguraikan asal-usul alam semesta.

Dugaan bahwa neutrino mengalami perubahan sendiri sudah diungkapkaan oleh fisikawan Italia, Bruno Pontecorvo, pada tahun 1950-an. Kini akhirnya teka-teki itu terungkap.

Neutrino merupakan partikel yang ada pada tempat yang jauh tiap bintang, ruang angkasa, hingga supernova. Namun, neutrino juga ada di tempat dekat dengan kita, bahkan mengalir di dalam kita tanpa disadari. Neutrino dikatakan partikel yang semelimpah foton, penyusun cahaya.

Eksistensi neutrino pertama kali ditemukan oleh Wolfgang Pauli. Kala itu, dia masih menyebut neutrino sebagai partikel misterius karena belum diketahui identitasnya.

Hingga pada tahun 1938, fisikawan Enrico Fermina memperkenalkan teori bahwa energi bisa dibawa oleh partikel-partikel kecil. Partikel itu salah satu di antaranya neutrino.

McDonald mengatakan bahwa dia bahagia dengan penghargaan yang diterimanya. Namun, dia tidak tahu bagaimana akan menghabiskan uangnya.

Ia mengatakan, "Ada momen eureka saat melihat bahwa neutrino tampak berubah dari tipe satu ke lainnya selama perjalanan ke bumi."

Kajita tidak ditelepon saat konferensi pers di Stockholm yang disiarkan secara langsung lewat YouTube dan situs penghargaan nobel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com