Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangisan Bumi, Tangisan Kita

Kompas.com - 30/07/2015, 04:49 WIB

Ia menyoroti, masalah yang dihadapi di Indonesia adalah bagaimana semua pandangan tersebut bisa disampaikan kepada umat sehingga berujung perubahan perilaku. Semua mengakui, hal itu masih sulit karena di Indonesia agama masih berupa aktivitas ritual, belum sampai pada tahap spiritual.

Tangisan kita

Pandangan agama-agama tentang alam kini kian keras bergema. Bak ketukan pada pintu pembatas antara antroposentrisme dan diri manusia sendiri.

Antroposentrisme menyeret manusia pada situasi di mana martabat intrinsik dunia dikompromikan (Laudato Si, halaman 86). Manusia melupakan dirinya manusia lingkungan. "Bukan hanya Tuhan telah memberikan Bumi kepada manusia yang harus menggunakannya dengan rasa hormat pada tujuan awal pemberian. Namun, manusia adalah juga pemberian Tuhan bagi manusia lainnya. Oleh karena itu, dia harus menghormati alam dan aturan moral yang dikaruniakan."

Ensiklik Paus telah mengangkat perubahan iklim lebih dari persoalan politik, sains, dan ekonomi kepada persoalan moral, etika, dan spiritual. Kegagalan dalam mengatasinya hanya akan berakhir pada penderitaan bumi yang membawa derita pada umat manusia-tak hanya mereka yang miskin. Sebuah keniscayaan, tangisan Bumi (akan menjadi) tangisan kita.... (Brigitta Isworo Laksmi)

 

______________________

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Juli 2015, di halaman 14 dengan judul "Tangisan Bumi, Tangisan Kita".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com