Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Raya Idul Fitri Bisa Jadi Berbeda

Kompas.com - 18/06/2015, 15:00 WIB

Sementara ormas yang memakai kriteria imkannur rukyat Lapan dalam surat edarannya menyatakan akan ber-Idul Fitri pada 18 Juli. Namun, mereka akan menerima keputusan Idul Fitri pada 17 Juli jika ada laporan melihat hilal di lebih dari satu lokasi yang dibuktikan lewat citra visual.

Thomas menyarankan ormas yang memakai kriteria imkannur rukyat Lapan untuk mengikuti keputusan pemerintah dalam penetapan Idul Fitri. Itu jadi langkah awal mewujudkan kalender Islam yang mapan yang salah satu syaratnya ada otoritas tunggal yang diakui.

Untuk Idul Adha 10 Zulhijah 1436, dipastikan akan ada perbedaan. Ormas yang memakai kriteria wujudul hilal akan ber-Idul Adha pada Rabu 23 September dan yang memakai kriteria imkannur rukyat MABIMS dan Lapan akan ber-Idul Adha, Kamis 24 September.

Kalender tunggal

Menyikapi ada potensi perbedaan Idul Fitri dan perbedaan Idul Adha, Thomas mengajak umat Islam bercita-cita besar punya kalender Islam yang mapan, yang tak hanya untuk keperluan ibadah, tetapi juga untuk keperluan administrasi sipil.

Menurut pengalaman kalender Masehi, syarat mewujudkan kalender tunggal Islam ialah ada otoritas tunggal yang menjaga, kriteria yang disepakati bersama, dan batas wilayah jelas.

Di Indonesia, ada batas wilayah yang disepakati. Untuk kriteria awal bulan, ada perbedaan yang terus didialogkan untuk disatukan. Namun, untuk syarat otoritas penjaga sistem kalender, masyarakat dan ormas belum sepakat. Pemerintah belum sepenuhnya diakui sebagai otoritas tunggal penjaga sistem kalender.

"Jika kesepakatan kalender tunggal umat Islam Indonesia bisa dicapai, lebih mudah mengembangkan kalender itu di tingkat regional ASEAN dan internasional," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com