Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Monyet di India, Ketika "Tuhan" Menjadi Hama

Kompas.com - 16/06/2015, 18:35 WIB

Para petani ditanya mengenai skala kerusakan tanaman yang disebabkan binatang dan membuat peringkat ancaman binatang terhadap kehidupan mereka, kemudian dibandingkan dengan ancaman lain, seperti banjir dan wabah hama.

Macaque rhesus menimbulkan masalah khusus.

Populasi monyet ini sangat meningkat di seluruh India, dari hanya 400.000 ekor pada tahun 1988 menjadi lebih dari 3 juta ekor pada tahun 1994 saat sensus dilakukan.

Jumlah Macaque juga menjadi dua kali lipat di kawasan penelitian dalam puluhan tahun terakhir. Menurut sensus 2013-2014, ada 400.000 Macaque rhesus di Negara Bagian Himachal Pradeshin.

Perusak tanaman

Meskipun ukurannya tidak besar, monyet ini dapat menciptakan dampak yang besar.

"Macaque rhesus menyerang lahan tanaman serta memakan biji-bijian dan sayuran, yang artinya merusak hampir seluruh panen petani, termasuk tanaman seperti gandum, di samping berbagai jenis buah dan sayuran," kata Dr Radhakrishna.

Monyet memakan tanaman dan merusaknya. Pergerakan kelompok besar monyet di lahan merusak tanaman lainnya sehingga semakin merugikan petani.

Menurut penelitian, petani memperlakukan Macaque dengan cara yang berbeda dibandingkan binatang lainnya.

Tetap Hanuman

"Meskipun petani mengakui Macaque rhesus telah menjadi hama pertanian, mereka masih memperlakukan monyet ini sebagai lambang keagamaan," kata Dr Radhakrishna kepada BBC Earth.

"Karena itulah, meskipun mereka menyalahkan spesies ini sebagai penyebab kerugian keuangan sehingga memengaruhi penghasilan, mereka juga enggan menyerang spesies ini."

"Kenyataan bahwa monyet ini dipandang sebagai wakil Dewa Hanuman jelas menghambat orang untuk menyakiti monyet di banyak daerah India," tambahnya.

"Petani yang kami teliti secara jelas masih menyatakan monyet ini sebagai dewa, meskipun binatang ini telah menjadi hama."

Sementara itu, babi hutan diperlakukan secara berbeda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com