"Untuk tumbuhan saja, kita temukan ada 50 rekaman baru. Kita perkirakan ada 5-10 jenis baru untuk tumbuhan saja," kata Ary.
Untuk palem-paleman saja, Ary menduga ada 2-3 jenis baru yang berpotensi diungkap dari Enggano.
Salah satu jenis tumbuhan yang berpotensi menjadi jenis baru adalah golongan salak hutan. Salak itu berbeda dengan salak yang umumnya dilihat.
Jika salak umumnya punya buah yang menggerombol, maka yang ini menjuntai. "Seperti anggur, tetapi hanya satu untai," kata Ary.
Enggano yang memiliki luas 397,2 kilometer persegi merupakan pulau yang tidak pernah bergabung dengan Sumatera.
Sejarah geologi tersebut memengaruhi keragaman biologi. Enggano diyakini menyimpan banyak spesies khas.
Hidayat mengungkapkan, sejumlah temuan dalam ekspedisi kali ini membuktikan bahwa Enggano "memiliki endemisitas tinggi."
Ary menambahkan, "Penemuan menunjukkan bahwa Enggano merupakan pulau oseanik sejati."
"Dengan keragaman biologi yang terjadi karena sejarah geologinya, Enggano perlu dilestarikan," tambahnya.