Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Bingung dengan Soal Matematika Singapura? Ini Dasar Pemecahannya

Kompas.com - 15/04/2015, 19:41 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

Untuk membantu memecahkan soal tersebut, Hendra mengatakan bahwa sebuah tabel bisa dibuat. Pada tabel itu dicantumkan bulan dan tanggal lahir yang menjadi pilihan dan yang tidak mungkin dicoret. Berikut tabelnya.


Berdasarkan tabel itu. Novi mengatakan, cara lain untuk menalar soal dan memecahkannya adalah menemukan mana yang unik dan tidak unik. Keunikan, baik tanggal maupun bulan, dijadikan dasar untuk membuat keputusan.

Berdasarkan pernyataan pertama misalnya, Novi mengatakan, "Karena Albert cuma tahu bulan, tidak tahu tanggal, tetapi dia bisa yakin bahwa Bernard juga tidak tahu, maka bulan yang diketahui Albert tidak mungkin bertanggal unik, jadi bukan Mei atau Juni."

Setelah Mei dan Juni dicoret, tinggal opsi tanggal pada bulan Juni, Juli, dan Agustus. Di antara semua tanggal yang tersisa, hanya tanggal 14 yang tidak unik. Sementara itu, pada pernyataan kedua, Bernard mengatakan, "sekarang saya tahu". Maka, tanggal itu dicoret.

"Terus sisa 16 Juli, 15 Agustus, dan 17 Agustus. Si Albert langsung tahu solusi, berarti dari baris bulan, yang cuma ada satu titik karena solusi unik," ujarnya yang kini sudah memasuki tahun ketiga di universitas.

Hendra mengungkapkan, soal ke-24 dari total 25 yang diberikan pada peserta SASMO itu memang terbilang rumit dan membutuhkan penalaran. "Memang logika semacam ini perlu latihan," katanya.

Walau rumit, logika yang dipakai pada soal ini penting dipelajari. Aplikasinya, katanya, "buat cari pelaku kejahatan berdasarkan alibi". Namun, Novi juga mengungkapkan, pemecahan masalah dalam dunia nyata tak mudah. Kasus seperti pada soal Olimpiade itu berlaku bila semua orang jujur.

Di luar rumit soal Olimpiade yang dibicarakan, sekarang kita tahu bahwa wajah matematika tak cuma hitung-menghitung. Bila Anda orangtua, mungkin saatnya mengajak anak untuk bernalar ketika belajar matematika. Jangan sampai sejak kecil diajak menghafalkan hasil penjumlahan dan perkalian sederhana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com