Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulin Terbesar di Dunia Ada di Sangkima

Kompas.com - 20/03/2015, 21:31 WIB

Ulin yang diburu kini tidak lagi ulin berukuran besar. Karena itu, melihat pohon ulin raksasa ini masih berdiri dengan gagah, seperti menatap sepenggal keajaiban alam Kalimantan yang tersisa. Ulin itu selamat karena ada di kawasan wisata.

"Luar biasa, masih ada pohon sebesar ini," begitu komentar Widyo Baskoro (36), pengunjung, saat pertama melihatnya. Hampir empat tahun menetap di Balikpapan, ia akhirnya dapat melihat pohon raksasa itu.

Baskoro terbujuk ajakan teman yang pernah beberapa kali ke sana. Karyawan swasta ini mengambil cuti dua hari untuk piknik bersama istrinya, Sisca, dan anaknya, Thomas, yang berumur lima tahun. Bersama keluarga temannya, mereka berkendara naik mobil.

Dari Balikpapan dibutuhkan waktu 6-7 jam berkendara menuju Wisata Alam Sangkima. Karena itu, apabila berangkat dari Balikpapan, disarankan bermalam dulu di Samarinda atau Bontang agar tak kelelahan saat tiba di Sangkima.

Melelahkan tetapi menyenangkan menyusuri hutan ini. Thomas langsung lari meninggalkan kedua orangtuanya begitu menapak papan-papan ulin. Satu kali ia terpeleset dan terduduk, dan sekali tersungkur. Namun, ia tetap tertawa ceria.

Jalur treking 800 meter ini cukup menguras tenaga. Tiba di lokasi ulin raksasa, terasa lumayan. Namun, jika ingin tambahan tantangan, dapat mencoba jalur treking yang lebih panjang. Dari lokasi ulin, pengunjung tinggal berjalan lagi sejauh 3 kilometer. Di tengah rute, pengunjung akan menjumpai satu jembatan sling yang terentang 20-an meter di atas sungai. Cukup mendebarkan kala meniti jembatan ini.

Namun, ada "hadiah" kecil menanti untuk disinggahi sejenak, yakni tempat bernama Pemandian 7 Puteri. Namanya memang agak bombastis mengingat itu hanyalah semburan mata air yang, meskipun memang tujuh tingkat, tingginya tidak sampai semeter.

"Ada cerita unik tentang air itu. Seorang perempuan muda yang wajahnya berjerawat pernah mencuci muka atas anjuran kawannya. Sebulan kemudian, dia kembali ke Sangkima membawa nasi bungkus untuk teman-teman saya. Wajahnya sudah mulus," kata Hernowo.

Jika pengunjung beruntung, beberapa satwa eksotis mungkin terlihat dari kejauhan. Misalnya kancil, rusa, rangkong, elang bondol, musang, kukang, landak, ular kobra, sanca, dan tentu saja orangutan. Setidaknya suara orangutan biasanya terdengar.

Dengan tiket Rp 5.000 pada hari biasa dan Rp 10.000 pada akhir pekan, sepadan dengan apa yang didapat. "Jika sempat, saya pasti kembali lagi," ujar Baskoro.

Ya, di mana lagi menikmati hutan hujan tropis dengan "bonus" ulin raksasa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com