Citra yang diambil oleh satelit cuaca Himawari-8 milik Jepang menunjukkannya. Tanpa diedit, Bumi ternyata tidak sebiru yang dibayangkan.
Himawari 8 yang diluncurkan pada 7 Oktober 2014 lalu memotret Bumi dari ketinggian 35.790 meter. Untuk mengambil gambar, satelit menggunakan instrumen Advanced Himawari Imager.
Himawari 8 bertugas untuk melakukan observasi secara terus-menerus di wilayah Asia Timur dan Pasifik bagian barat. Tahun 2016, Jepang bakal meluncurkan Himawari 9.
Dirilis situs Japan Meteorological Agency pada Kamis (18/12/2014), citra Bumi yang nyata tanpa diedit dilihat dari luar angkasa ternyata lebih abu-abu.
Kata "nyata" di sini punya sedikit jebakan, tergantung pada sudut pandang subyek yang melihatnya.
Bila manusia yang menandang secara langsung, Bumi memang akan tampak kebiruan. Hal itu dipengaruhi oleh kemampuan melihat mata manusia.
Namun demikian, bila satelit yang memotretnya, Bumi tak akan tampak sebiru yang dibayangkan manusia. Warna biru yang dihasilkan biasanya merupakan hasil olahan dari citra.
Citra yang paling fenomenal adalah pale blue dot yang dihasilkan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Bumi sebagai titik biru pucat dari Planet Saturnus.
Selain itu, ada pula citra Bumi yang seperti kelereng biru ataupun Bumi yang tampak separuh dilihat dari Bulan.