Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2014, 11:09 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com - Ilmuwan menganalisis sejumlah lukisan goa di kawasan Maros, Sulawesi. Hasil analisis menunjukkan bahwa lukisan-lukisan goa itu tergolong sangat tua.

Dua lukisan goa menjadi lukisan stensil tangan tertua di dunia, satu berusia minimal 39.900 tahun dan lainnya berusia 39.400 tahun. Sementara, lukisan hewan yang merupakan figur babirusa dinyatakan sebagai lukisan figur hewan tertua di dunia, berusia 35.400 tahun.

Selain tiga lukisan itu, ada sejumlah lukisan lain yang juga terungkap usianya. Usia lukisan berkisar antara 17.400 - 39.900.

Pada dasarnya, ada dua jenis lukisan, yaitu 12 lukisan stensil tangan dan 2 lukisan figur hewan. Kebanyakan lukisan sudah sangat lapuk sehingga untuk melihatnya perlu ketelitian. Beberapa lukisan lain masih tergolong baik walaupun ditutupi oleh deposit kalsit.

Lukisan stensil tangan dan figur hewan diantaranya seperti yang ditunjukkan pada foto di bawah. Dalam foto, lokasi detail lukisan sengaja dihilangkan.

Nature Lukisan stensil tangan tertua di dunia berusia 39.900 tahun di Leang Timpuseng, Sulawesi (kanan atas). Lukisan itu berdampingan dengan lukisan babirusa tertua berusia 35.400 tahun yang ada di kiri bawah.
Nature Lukisan stensil tangan di Salah satu goa Sulawesi, berusia antara 18.700 hingga hampir 30.000 tahun.
Nature Lukisan figur hewan di salah satu goa di Sulawesi. Jenis hewan tidak teridentifikasi. Umur yang tertera ditetapkan berdasarkan deposit kalsit yang diambil dari titik yang dilingkari.
Nature Lukisan stensil tangan berusia 39.400 dan 30.700 tahun yang ditemukan di salah satu goa di Sulawesi.
Penelitian yang mengungkap dua lukisan tertua ini adalah hasil kerjasama Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Makassar, Balai Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Makassar, University of Wollongong, dan Universitas Griffith.

Sejumlah peneliti yang terlibat antara lain M Aubert dan Adam Brumm dari University of Wollongong, T Sutikna dan EW Saptomo dari Pusat Arkeologi Nasional, Budianto Hakim  dari Balai Arkeologi Makassar, serta Muhammad Ramli dari BPCB Makassar.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Apakah Aman Makan Sushi?

Apakah Aman Makan Sushi?

Kita
Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Kita
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Kita
Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Oh Begitu
Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Mengapa Ikan Bau Amis?

Mengapa Ikan Bau Amis?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com