Dia menuliskan pandangannya dalam artikel yang dipublikasikan oleh Council of Secular Humanism dan dalam buku "No Meek Messiah: Christianity's Lies, Laws and Legacy."
Paulkovich menyatakan Yesus tidak eksis setelah mempelajari 126 teks yang ditulis pada periode yang diyakini sebagai masa hidup Yesus dan segera setelah kematiannya.
Menurutnya, jika Yesus ada, pasti namanya tersebut dalam naskah yang dipelajarinya. Nyatanya, nama Yesus hampir tak pernah disebut.
Satu-satunya buku yang menyebutkan nama Yesus berjudul "The Jewish War". Buku itu ditulis oleh Josephus Flavius pada tahun 95 Masehi.
Meski demikian, Paulkovich menyatakan bahwa sebenarnya Flavius tak pernah menuliskan nama Yesus. Editor Flavius-lah yang menambahkan nama itu.
"Yesus dari Nazareth tak lebih hanya legenda urban," ungkap Paulkovich seperti dikutip CBS, Rabu (1/10/2014).
Paulkovich mengabaikan orang-orang yang menilainya grup pinggiran. Sebagian besar pakar Alkitab meyakini, Yesus adalah seorang Yahudi yang lahir antara7-4 SM dan wafat pada 30-36 M.
Menurut Paulkovich, surat Paulus yang dianggap sebagai fondasi Kristianitas tidak pernah menyebutkan bahwa Yesus adalah sosok yang nyata.
"Paulus tak peduli tentang Maria, kelahiran Yesus, orang tua, peristiwa dalam hidup, pelayanan, keajabaiban, pengkhianatan, cobaan, dan semangat pengorbanannya," katanya.
"Paulus juga tidak pernah tahu di mana dan kapan Yesus hidup serta menganggap bahwa penyaliban Yesus adalah metafora belaka," imbuh Paulkovich.
Paulkovich berharap, suatu hari nanti, orang akan menganggap kisah Yesus seperti kisah Zeus dan Hercules, sebuah mitos.