Pada struktur batu yang berlokasi di kota Mesir Kuno, Oxyrhynchus, sekitar 100 km di selatan Kairo, Mesir, terlukis sosok yang diduga Yesus itu, yang memiliki rambut keriting, mengenakan tunic pendek.
"Dia mengangkat tangannya seolah sedang memberkati," kata Josep Padro, pakar sejarah Mesir Kuno, yang selama 20 tahun mengekskavasi wilayah Oxyrhynchus.
Lukisan wajah yang diduga Yesus itu ditemukan lewat ekspedisi Padro bersama tim arkeologi dari University of Barcelona, Catalan Egyptology Society, dan University of Montpellier di Perancis.
"Kita mungkin menghadapi wajah awal Yesus Kristus," kata Pedro. Disebut wajah awal karena sosok Yesus memang selalu digambarkan berbeda dalam berbagai budaya dan zaman.
Oxyrhynchus merupakan wilayah tempat pemujaan Dewa Osiris. Struktur di bawah tanah yang ditemukan berada di lokasi rute pemujaan yang menghubungkan Nil dan Osireion, di kuil yang didedikasikan untuk Osiris.
Meski demikian, lukisan yang diduga wajah Yesus berasal dari masa setelah peradaban Mesir Kuno, dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
Untuk menemukan lukisan itu, Pedro dan rekannya harus menyingkirkan batu seberat 45 ton. Berhasil melakukannya, mereka menemukan ruang bawah tanah berukuran panjang 7,9 meter dan dalam 3,6 meter.
Berada di dalam ruang itu, Pedro dan rekannya menemukan lima atau enam lapis lukisan di dinding, di mana yang terakhir berasal dari masa-masa awal Kristen. Karena berasal dari masa awal Kristen, ilmuwan menduga bahwa lukisan itu merupakan wajah Yesus.
Diberitakan Foxnews, 1 Mei 2014 lalu, bersama lukisan itu, ilmuwan menemukan lukisan pohon dan teks bahasa Koptik yang kini tengah diterjemahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.