Tim riset Gunung padang mengatakan bahwa artefak serupa kujang yang ditemukan lewat ekskavasi pada Sabtu (14/9/2014) merupakan cerminan dari konstanta pi itu.
Sekretaris tim riset Gunung Padang, Erik Rizki, mengungkapkan, konstanta pi dalam kujang bisa diketahui ketika mengukur panjang dan lebar bagian kujang yang meruncing.
Bagian yang meruncing punya panjang 22 cm dan lebar 7 cm. "Kalau dihitung, ini kan 22 dibagi tujuh, itu kan pi," kata Erik.
Erik mengatakan, hal itu mencengangkan dan di luar yang dibayangkan peneliti. "Luar biasa sekali," katanya.
Menurut Erik, ukuran kujang itu menunjukkan bahwa leluhur yang tinggal di Gunung Padang sudah mengenal geometri.
Kujang Gunung Padang juga punya keunikan lain. Menurut Erik, kujang itu punya anomali magnetik.
"Ini punya tiga sisi. Tiga sisi itu hanya bisa merespon kutub magnet yang sama," kata Erik saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/9/2014).
Sebab anomali magnetik itu belum diketahui. Namun menurut Erik, struktur kujang memang unik.
"Di dalam permukaan ada kandungan metal. Waktu perbesaran 80 kali, tampak ada struktur seperti kawat," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.