Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Nuh: Berapa Pun Dana Akan Dikeluarkan untuk Gunung Padang

Kompas.com - 18/09/2014, 10:52 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengatakan bahwa dana riset Gunung Padang berasal dari dana abadi sebesar Rp 24 triliun. Dana itu biasa dialokasikan untuk beasiswa, riset, dan perbaikan sekolah pasca-bencana.

"Untuk tahap awal, kami mengalokasikan Rp 3 miliar, itu sudah cair. Tapi untuk total anggaran yang digunakan, kami tidak tahu," ujar Nuh seperti dikutip Tribunnews, Rabu (17/9/2014).

Karena menggunakan dana abadi, dana riset yang dialokasikan untuk Gunung Padang tak terbatas. Selain itu, pendanaan untuk penelitian situs kontroversial itu juga tak akan terpengaruh oleh pergantian kepala negara.

"Demi membuktikan adanya peradaban yang sangat unggul, berapa pun akan dibiayai dan saya yakin tidak besar karena yang biaya yang besar itu di fase konservasi," ungkap Nuh saat meninjau penelitian situs Gunung Padang kemarin.

Tahap baru riset Gunung Padang yang berlangsung sejak Sabtu (14/9/2014) lalu telah membuahkan dua penemuan, yaitu alat mirip kujang dan koin jimat yang diduga berasal dari masa 5.200 SM.

Seperti hasil riset Gunung Padang sebelumnya, temuan kali ini juga menuai kontroversi. Arkeolog Balai Arkeologi Bandung, Lutfi Yondri, mengatakan, koin yang ditemukan sangat mirip dengan koin Netherland Indie yang terbit tahun 1945.

Sementara itu, tak ada jejak yang menunjukkan bahwa alat kujang yang ditemukan merupakan buatan manusia. Menurut Lutfi, permukaan halus pada alat kujang merupakan hasil pelapukan batuan.

Ketua Tim Riset Gunung Padang Bidang Arkeologi, Ali Akbar, mengungkapkan bahwa riset pendahuluan akan berlangsung hingga 20 Oktober 2014. Tim yakin dengan adanya jejak peradaban yang terpendam di bawah permukaan tanah situs Gunung Padang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com