Pada Minggu (25/8/2014), tim misi Rosetta mengumumkan bahwa mereka telah memilih calon lokasi pendaratan manusia di komet yang berbentuk serupa bebek itu. Kelima lokasi yang dipilih masing-masing disebut dengan istilah situs A, B, C, I, dan J.
Stephan Ulamec, Philae Lander Manager pada German Aerospace Center di Cologne, Jerman, mengatakan bahwa lima lokasi itu dipilih karena dianggap memenuhi beberapa kriteria dasar untuk mendukung pendaratan.
"Misalnya, semua lokasi itu paling tidak disinari matahari selama 6 jam selama satu hari di komet dan juga punya permukaan datar," ungkap Ulamec dalam rilis yang dikeluarkan ESA di situs web-nya, Minggu.
"Lima lokasi itu memberi kesempatan kepada kita untuk mendarat dan mempelajari komposisi komet, struktur internal, dan aktivitas komet," imbuh Jean-Pierre Bibring, pimpinan tim ilmuwan untuk program instrumen CIVA, salah satu instrumen yang dipakai dalam misi ini.
Pemilihan lima lokasi itu bukan hal yang mudah. Beberapa hal mesti dilihat, misalnya ketersediaan sinar matahari untuk men-charge baterai, ada tidaknya batu besar dan ceruk yang dalam, serta lainnya.
Untuk bisa menentukan hal itu, ilmuwan menggunakan data yang telah diperoleh Rosetta sebelumnya. Data itu antara lain citra resolusi tinggi, temperatur permukaan komet, serta tekanan dan densitas gas di sekitar inti komet.
Lima lokasi itu masih harus dianalisis lagi untuk mendapatkan satu lokasi pendaratan terbaik. Tanggal 14 September 2014 nanti, lokasi pendaratan akan ditentukan. Strategi pendaratan akan dikembangkan sesuai lokasi yang dipilih.
Rosetta akan mendaratkan modul pendarat Philae pada 11 November 2014 nanti. Philae adalah robot berkaki tiga yang nantinya akan secara langsung meneliti komet 67P/C-G. Pada saat pendaratan nanti, Rosetta akan berjarak 20-30 km dari komet, memungkinkannya memotret permukaan komet lebih detail.
Rosetta diluncurkan pada 2014. Sempat mengalami hibernasi, Rosetta kembali aktif pada Januari 2014. Hingga kini, Rosetta telah menempuh jarak 6 miliar kilometer. Misi Rosetta menjadi sejarah baru bagi manusia. Untuk pertama kalinya, manusia mendaratkan wahana di komet.