Awan diketahui menyelimuti sebuah dunia yang berjarak 7,3 tahun cahaya, alias sekitar 69 kuadriliun. Dunia tersebut sejatinya ialah sebuah bintang katai coklat, bintang yang gagal berkembang dan tak mengalami reaksi inti.
Kevin Luhman, astronom dari Pennsylvania State University, menemukan dunia baru itu lewat observasi dengan teleskop inframerah WISE milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Dunia baru itu dinamai WISE J0855-0714.
Jacquline Faherty, astronom dari Carniege Institute of Science di Washington, begitu terobsesi pada obyek temuan Luhman itu. Selama tiga malam pada bulan Mei lalu, ia mengobservasi obyek tersebut dengan teleskop Magellan Baade di Cile.
Pengamatan menghasilkan 151 citra obyek. Saat mengamatinya, Faherty mendapati kemiripan antara citra yang didapatkannya dan model katai coklat yang punya awan air. Ia berpendapat, citra yang didapatkan menjadi bukti adanya awan air di obyek itu. Ia akan memublikasikan hasil observasinya di Astrophysical Journal Letters.
Jonathan Fortney, astronom dari University of California di Santa Cruz, mengatakan bahwa temuan ini menarik. "Ini tentatif, tetapi bukti pertama adanya awan air di luar tata surya," katanya seperti dikutip Sciencemag.org, Senin (25/8/2014).
Air dan semburan uap air telah ditemukan di banyak dunia, tetapi tidak dengan awan air. Awan sendiri di tata surya baru dapat di konfirmasi keberadaannya di Bumi dan Mars. Fenomena awan air ini langka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.