Dunia Merah Jambu Ditemukan Menghuni Tepian Tata Surya

Kompas.com - 31/03/2014, 20:56 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Melakukan observasi, astronom berhasil menemukan obyek baru di tepian Tata Surya, berjarak 12 miliar kilometer atau sekitar 30 kali jarak Bumi-Matahari.

Obyek tersebut merupakan planet kerdil kedua yang ditemukan mengorbit Matahari dari jarak yang begitu jauh, lebih jauh dari planet kerdil Pluto.

Hingga sebelum penemuan ini, satu-satunya planet kerdil yang lebih jauh dari Pluto adalah Sedna, ditemukan pada tahun 2003.

David Rabinowitz, astronom dari Universitas Yale yang menemukan Sedna, mengatakan, "Penemuan terbaru kali ini menunjukkan bahwa Sedna bukan suatu keanehan."

"Kita sekarang bisa memiliki kepercayaan diri bahwa ada populasi (planet kerdil) baru yang siap untuk dieksplorasi," imbuhnya.

Planet kerdil baru yang ditemukan kali ini dinamai 2012 VP113. Nama lain planet kerdil ini adalah VP atau Biden, diambil dari nama wakil presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Biden ditemukan oleh Scott Sheppard dari Carnegie Institution for Science di Washington dan Chad Trujillo dari Observatorium Gemini di Hawaii.

Keduanya menemukan planet kerdil tersebut lewat observasi menggunakan teleskop di fasilitas European Southern Observatory, Chile.

Biden yang berdiameter 450 kilometer, setengah dari Sedna, merupakan dunia yang sangat dingin. Suhunya mencapai -257 derajat celsius.

Tak seperti Sedna yang berwarna merah, Biden berwarna merah jambu, membuatnya lebih sulit untuk dideteksi dan diteliti.

Biden berada di sebuah wilayah yang bernama Awan Oort, tepatnya di bagian dalamnya. Awan Oort merupakan wilayah tepian Tata Surya yang merupakan gudang komet.

Apakah Biden Unik? Sheppard dan Trujillo mengatakan tidak. Menurut mereka, obyek semacam Biden mungkin umum di Awan Oort.

"Obyek macam ini tidak unik. Jumlahnya banyak di luar sana," kata Sheppard seperti dikutip AP, Rabu (26/3/2014).

Biden merupakan obyek ketiga terjauh di Tata Surya, setelah planet kerdil Eris dan Sedna.

Biden memiliki obyek yang eksentrik. Jarak terdekatnya dengan matahari bisa 12 miliar kilometer, sementara jarak terjauhnya mencapai 67,2 miliar kilometer.

Sedna sendiri memiliki jarak terdekat 11,4 miliar kilometer dan jarak terjauh hingga 132,4 miliar kilometer.

Trujillo mengatakan, "Biden menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak kita ketahui tentang Tata Surya kita, dan itu sesuatu yang penting."

Dikutip Nature, Rabu, Trujillo mengungkapkan, "Sekarang kita mulai bisa mengetahui apa yang ada di luar batas."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau