Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Helm Ini, Kantuk Tak Lagi Jadi Ancaman di Jalan

Kompas.com - 26/08/2014, 06:41 WIB

Kemenangan itu tidak membuat mereka puas. Kini mereka tengah mengembangkan helmnya dengan menambahkan alat pengatur denyut nadi yang lebih mudah di-setting, karena pada dasarnya standar normal jumlah denyut nadi setiap orang berbeda-beda.

”Selain itu kami juga sedang membuat agar sensornya bisa diletakkan di pengait helm sehingga ketika dipakai langsung bisa menempel pada leher untuk langsung bisa mendeteksi denyut nadinya,” papar Kristiawan.

Siap memasarkan

Tak hanya berinovasi, Ricky dan Kristiawan juga sudah berancang-ancang memasarkan produknya. Menurut hitungan mereka, setiap helm dengan teknologi Androsys bisa dipasarkan seharga Rp 500.000.

Diakui Ricky harga ini cukup terjangkau karena hanya memakai sensor denyut nadi dan bukan sensor gelombang otak. Bila memakai sensor gelombang otak seperti yang sudah diteliti lebih dulu keterkaitannya dengan kantuk, harga sensornya saja sudah Rp 10 juta per unit. ”Alat yang kami ciptakna ini sangat murah dan praktis."

Sunardi Tjandra, dosen pembimbing inovasi ini mengatakan prestasi yang diraih Ricky dan Kristiawan jauh melebihi targetnya. Dia berharap helm anti kantuk tersebut bisa segera dipatenkan. "Ini akan terus disempurnakan dan semoga ada generasi-generasi baru yang terus berinvensi dan berinovasi,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com