"Beberapa gambar adalah kota-kota yang terang, tetapi yang lain kota-kota kecil. Hal ini seperti teka-teki dengan 300.000 lembar (foto)," imbuh Sanchez
Ratusan relawan telah bergerak sejauh ini, memiliah hampir 20.000 foto. Namun, NASA mengatakan beberapa orang lagi dibutuhkan untuk memeriksa ulang gambar untuk memastikan akurasinya.
Atlas terbuka dari gambar pada malam hari ini, lanjut Sanchez, dapat digunakan untuk menilai kondisi ekonomi di suatu wilayah. Salah satu foto dari Korea Utara, misalnya, memperlihatkan petak yang hampir tak ada cahaya di antara wilayah di sekitarnya seperti Korea Selatan dan China.
Sanchez mengutip pula gambar Madrid dan Berlin sebagai contoh. "Madrid adalah ibu kota Spanyol, sebuah negara yang menghadapi krisis ekonomi besar. Hal ini lebih terang dalam gambar astronot dari Berlin, ibukota Jerman, negara dengan perekonomian paling sehat di Eropa," sebut dia.
Menurut Sanchez, gambar tersebut bisa mengindikasikan bahwa Jerman lebih efisien mengelola sumber dayanya. "Gambar ini bisa memberikan bukti dan memverifikasi hal itu," ujar dia.
Tujuan lain dari proyek pemilahan foto NASA ini adalah mengevaluasi penerangan jalan untuk meningkatkan keselamatan. Selain itu, proyek ini diharapkan pula dapat menganalisis polusi cahaya dan dampaknya bagi kesehatan manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.