Bagaimana Bisa Stephen Hawking Bilang Lubang Hitam Tak Ada?

Kompas.com - 28/01/2014, 07:34 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com - Stephen Hawking punya gagasan baru. Fisikawan dan kosmolog itu menyatakan bahwa lubang hitam tidak ada di alam semesta.

Dalam uraian gagasannya yang saat ini masuk di server publikasi ilmiah arXiv, Hawking menyatakan bahwa yang ada di alam semesta adalah lubang abu-abu.

Jika lubang hitam memiliki event horizon dimana apapun tak bisa lari tak terkecuali cahaya, lubang abu-abu memiliki apparent horizon dimana apapun hanya ditahan sementara.

Gagasan Hawking kontroversial. Tapi, bagaimana bisa Hawking mengatakan lubang hitam tidak eksis? Apa dasarnya?

Artikel Nature pada Jumat (25/1/2014) menguraikan bahwa gagasan Hawking sebenarnya bertujuan untuk menyelesaikan masalah dalam astrofisika yang disebut paradoks dinding api lubang hitam.

Masalah itu telah dibicarakan fisikawan setidaknya dalam dua tahun terakhir. Joseph Plochinski dari Kavli Institute adalah orang yang mencetuskan paradoks itu.

Paradoks muncul dari pertanyaan sederhana, bagaimana jika astronot jatuh ke dalam lubang hitam, apa yang akan terjadi?

Menurut teori relativitas Einstein, astronot akan melewati event horizon atau "batas" lubang hitam, masuk ke lubang hitam dan meregang seperti spageti sebelum akhirnya hancur.

Namun, berdasarkan mekanika kuantum, berlaku pada benda-benda tingkat subatomik, kejadiannya berbeda.

Event horizon akan bertransformasi menjadi wilayah berenergi tinggi, disebut firewall atau dinding api, yang akan membuat astronot garing seperti keripik.

Guna menyelesaikan masalah itulah, Hawking kemudian punya gagasan bahwa lubang hitam tidak ada, atau lebih tepatnya event horizon tidak ada.

"Absennya event horizon berarti lubang hitam tidak ada, dalam pemahaman bahwa cahaya tak bisa lari tanpa batas," ungkap Hawking dalam publikasinya.

Sebagai ganti konsep event horizon, Hawking memperkenalkan apa yang disebutnya dengan apparent horizon.

Event horizon dan apparent horizon punya persamaan, dimana bila cahaya yang hendak lari dari lubang hitam akan tertahan di horizon itu.

Namun, keduanya juga punya perbedaan. Jikan menyerap lebih banyak materi, event horizon akan berkembang lebih besar dari apparent horizon.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau