Gagasan fisikawan dari Cambridge University itu ditulis dalam makalah berjudul "Information Preservation and Weather Forecasting for Black Holes".
Makalah masuk ke server publikasi ilmiah arXiv pada 22 Januari 2014 lalu dan hingga kini belum di-peer review, belum resmi dipublikasikan di jurnal ilmiah.
Dalam makalah itu, Hawking menyatakan bahwa event horizon, bisa dikatakan sebagai batas lubang hitam, tidak ada.
"Absennya event horizon berarti tidak ada lubang hitam," demikian Hawking menyatakan dalam makalahnya, seperti dikutip Cambridge News, Senin (27/1/2014).
Event horizon selama ini dipercaya sebagai titik di mana apa pun tak dapat balik, termasuk cahaya. Lubang hitam akan "memakan" apa pun yang ada di sekitarnya.
Sebagai ganti dari lubang hitam, Hawking menyatakan bahwa yang ada di alam semesta adalah lubang abu-abu.
Lubang abu-abu berbeda dengan lubang hitam karena batas yang tak terlihatnya, disebut apparent horizon, hanya memiliki materi dan cahaya untuk sementara.
Dalam konsep lubang abu-abu itu, didasarkan pada teori kuantum, Hawking menyatakan materi dan informasi bisa keluar atau lari dari lubang hitam.
"Tidak ada yang bisa lari dari lubang hitam dalam teori klasik, tapi teori kuantum memungkinkan energi dan informasi lari dari lubang hitam," katanya.
Makalah Hawking dibuat berdasarkan percakapan lewat Skype bersama pihak Kavli Institute dari University of California.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.