Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jebol Tanggul Latuharhary, Mungkinkah Terjadi Lagi?

Kompas.com - 17/01/2014, 09:42 WIB

Fakta diatas menunjukkan bahwa bermula dari sampah, bencana besar yang membawa korban jiwa bisa terjadi. Mekanisme yang sama bukan tidak mungkin terjadi kembali pada periode banjir tahun depan di segmen tanggul yang lain.

Contoh sederhana, mogoknya petugas kebersihan di pintu air Manggarai selama lima hari Bulan Juli lalu seketika menyebabkan munculnya gunung sampah dengan ketinggian hampir sama dengan tanggul itu sendiri. Untunglah saat itu bukan musim hujan.

Kita harus akui bahwa manajemen pengelolaan sampah ibukota belum maksimal, tetapi solusi masalah ini juga membutuhkan niat baik dari seluruh pihak termasuk komponen masyarakat sebagai pelaku utama.

Intervensi sosial yang marathon dilakukan oleh pemerintah DKI seperti penataan kampung, relokasi pemukim di bantaran sungai dan waduk serta peningkatan pelayanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan mutlak dibutuhkan untuk mengatasi kompleksitas dari faktor sosial dan ekonomi yang tidak secara langsung berkaitan dengan sebab alamiah banjir.

Upaya normalisasi sungai dan waduk hanya akan memberi hasil maksimal dan berkelanjutan jika ditunjang oleh perbaikan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang berujung pada perubahan perilaku.

Di sisi lain, pengawasan dan pemeliharaan tanggul secara berkala semestinya tidak hanya dijadikan solusi normatif pada saat bencana telah terjadi. Evaluasi kelayakan tanggul banjir kanal barat secara keseluruhan harus dilakukan.

Amblesnya tanggul secara tiba-tiba seperti di depan pintu air Karet merupakan indikasi bahwa mungkin ada yang tidak beres dengan konstruksi tanggul secara keseluruhan. Segmen lain di tanggul kanal barat masih banyak yang rentan digunakan untuk beragam kepentingan sehingga dapat mengurangi fungsinya dalam jangka panjang.

Lebih jauh, tanggul-tanggul sungai dan kali-kali yang relatif lebih kecil di pemukiman warga secara umum juga sangat membutuhkan pengawasan dan pemeliharaan yang lebih baik. Hanya konsistensi dalam menjalankan solusi dari sisi sosial dan keteknikan di atas yang akan dapat menjamin bahwa kejadian jebolnya tanggul Latuharhary tidak akan terjadi di tempat lain di masa depan.

*Peneliti pada Hazard and Risk Evaluation di International Research Institute of Disaster Science (IRIDeS), Tohoku University

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com