Kepala Unit Hujan Buatan BPPT, Heru Widodo mengatakan, kedua TMC itu adalah teknologi powder dan flare atau Ground Based Generator (GBG).
Ia menjelaskan, teknologi powder, dilakukan dengan cara menyebar garam di awan. Dengan teknologi itu, proses pembentukan awan hujan dapat dipercepat sehingga hujan akan turun sebelum sampai di Jakarta.
Sementara, dengan sistem flare, bahan semai dibakar di darat dan disemburkan ke atmosfer sehingga bisa bergabung dengan awan yang terbentuk.
Tujuannya untuk menganggu pertumbuhan awan hujan, atau istilahnya awannya dimandulkan," kata Heru dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Senin (13/1/2014).
Heru mengungkapkan, kedua teknologi itu juga pernah digunakan BPPT untuk menanggulangi persoalan banjir di DKI Jakarta pada Januari 2013 lalu. Ia mengklaim, intensitas hujan turun hingga 36 persen.
"Tapi intinya, bukan pengurangan intensitas hujan, tapi ke banjirnya. Coba diteliti informasi dari 26 Januari sampai 27 Februari 2013 ada banjir nggak dalam waktu itu. Jadi tujuan kita kurangi banjir," ujarnya.
Heru masih enggan mengungkapkan lokasi penerapan teknologi itu. Pihaknya masih menunggu hasil pantauan radar cuaca Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
BMKG akan memberikan informasi sebaran awan hujan terbaru pada esok hari yang akan dijadikan dasar untuk menentukan lokasi penebaran.
"Kita lihat melalui radar cuaca, distribusinya ada di mana, potensi seperti apa, tingkat kematangan awan di mana, itu jadi prioritas kami. Jadi awan yang membahayakan di DAS DKI itu yang akan kami kerjakan," katanya.
Sebelumnya, BPPT menyiapkan anggaran Rp 28 miliar untuk melaksanakan TMC tersebut. Rencananya, anggaran tersebut akan digunakan untuk menanggulangi banjir selama tiga bulan di seluruh wilayah Indonesia.
Sedangkan untuk proses TMC tersebut, tiga pesawat telah disiapkan. Dua diantaranya merupakan pesawat jenis Casa milik Mabes Polri yang akan diterbangkan dari Lanud Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten.
Sementara, satu pesawat merupakan jenis Hercules milik TNI AU yang akan diterbangkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Ketiga pesawat tersebut akan mulai beroperasi, Selasa (14/1/2014) sekitar pukul 10.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.