Pakar tata kota Nirwono Joga merinci apa saja pekerjaan rumah Jakarta.
Perbaikan drainase
Secara umum saluran drainase di Jakarta tidak terhubung dengan baik dan diameternya harus diubah. DKI juga belum memiliki rencana induk saluran drainase kota keseluruhan.
Kerja ini melibatkan Dinas Pekerjaan Umum terkait revitalisasi saluran drainase dan jaringan utilitas, Dinas Kebersihan yang bertanggung jawab atas kebersihan sampah, limbah dan lumpur dan Dinas P2B untuk membongkar bangunan yang berdiri di atas saluran air.
Tak ketinggalan Satpol PP yang bertugas menertibkan bangunan-bangunan yang akan atau sudah berdiri di saluran air itu.
"Satu tahun terakhir hal ini belum dilakukan dan belum ada perubahan kondisi drainase," kata Nirwono.
Normalisasi Sungai
Normalisasi empat dari 13 sungai yang diprogramkan pada 2013 yaitu Ciliwung, Tangerang, Angke dan Sunter belum bisa dilakukan karena warga belum direlokasi.
Sepanjang 2013 belum ada normalisasi kali, bahkan bisa dikatakan berhenti. Ini berakibat pada banjir Januari ini dan menggenangi kawasan langganan banjir dan kebetulan berada di bantaran kali. Jadi tidak mengherankan jika banjir menggenangi kawasan-kawasan yang paling rawan banjir di Jakarta selama ini.
"Jika kita mau memutus mata rantai banjir tidak ada pilihan lain kecuali adalah relokasi besar-besaran seluruh warga yang ada di bantaran kali," kata Nirwono.
Revitalisasi waduk dan situ
Ada 47 waduk dan 14 situ di Jakarta yang belum tersentuh, baru waduk Pluit dan waduk Ria Rio. September kemarin baru 10 waduk yang sempat dikeruk.
"Artinya masih banyak badan badan air yang belum berfungsi maksimal untuk menampung lintasan air dari sungai mau pun dari kawasan sekitarnya sehingga menggenangi jalan-jalan umum di Jakarta," kata Nirwono.
Secara bertahap Jakarta diharapkan melakukan revitalisasi minimal 5-7 waduk di Jakarta setiap tahunnya agar lima tahun ke depan waduk-waduk di Jakarta bisa dioptimalkan.