Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2013, Tiga Gunung Api Indonesia Memberi Kejutan pada Dunia

Kompas.com - 27/12/2013, 16:51 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com - Sejak era Toba hingga Krakatau dan Tambora, gunung-gunung Indonesia selalu memberi kejutan pada dunia. Letusan mahadahsyat kerap berasal dari gunung Indonesia sementara dari sisi perilaku, gunung Indonesia baru-baru ini juga memberi kejutan pada dunia.

Dari banyak aktivitas gunung berapi di Indonesia, ada tiga gunung yang memberi kejutan. Gunung Sinabung di Sumatera Utara serta Merapi yang masuk kawasan Yogyakarta dan Jawa Tengah memberi kejutan akan perilakunya.

Sementara, gunung lain adalah Samalas, ibu dari Gunung Barujari di Nusa Tenggara Barat serta biang terbentuknya Danau Segara Anak, yang ternyata menyebabkan letusan dahsyat pada tahun 1257 dan diduga terkait dengan bencana di Eropa pada sekitar tahun tersebut.

Sinabung

AP PHOTO / BINSAR BAKKARA Gunung Sinabung di Karo, Sumut, masih memuntahkan material ulkanik, 16 September 2013. Letusan gunung yang terjadi Minggu pukul 02.51, mengakibatkan ribuan orang dari belasan desa di kaki gunung terpaksa diungsikan.

Tahun 2013, gunung Sinabung kembali memberi kejutan pada dunia. Berkali-kali, Sinabung meletus dan mengakibatkan hujan abu.

Salah satu letusan dahsyat Sinabung terjadi pada 25 November 2013. Dalam waktu 2 jam saja, Sinabung bererupsi tiga kali dengan ketinggian embusan asap mencapai 2 kilometer. Sementara, hujan abu terjadi hingga radius 7 km.

Aktivitas Sinabung tahun ini mendapat perhatian dari dunia, diberitakan oleh beragam media internasional. Sinabung dikatakan "bangun" setelah tidur ratusan tahun.

Sebelumnya, Sinabung dikategorikan sebagai gunung tipe B, gunung yang tidak punya karakteristik letusan magmatik. Gunung yang juga tergolong dalam tipe ini antara lain Gunung Merbabu, gunung yang bertetangga dengan Merapi.

Karena letusan dahsyat tahun 2010, Sinabung kemudian dikategorikan sebagai gunung tipe A, punya sejarah letusan setidaknya dalam 1.600 tahun terakhir.

Status Sinabung terus disesuaikan sejak letusan pada September 2013. Pada 15 September, letusan Sinabung dinaikkan dari Waspada ke Siaga. Sempat diturunkan kembali menjadi Waspada pada 29 September, pada akhir November status Sinabung dinyatakan Awas.

Merapi

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Gunung Merapi

Merapi juga memberi kejutan pada 18 November 2013 karena erupsi freatiknya yang menyemburkan asap hingga ketinggian 2.000 meter.

Letusan freatik ini dikatakan fenomena baru bagi Merapi. Sejarah mencatat bahwa fenomena letusan freatik ini baru terjadi sejak erupsi salah satu gunung paling aktif di dunia itu pada tahun 2010.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Subandriyo, mengatakan bahwa letusan freatik terkait tingginya kandungan gas.

Letusan eksplosif tahun 2010 yang di luar kebiasaan Merapi bisa terjadi karena tingginya kandungan gas. Pasca letusan, kemungkinan kandungan gas masih tinggi sehingga memunculkan erupsi freaktik.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau