Dengan fakta tersebut, Chang'e 3 bersama kendaraan penjelajah Bulan yang dibawanya, Yutu, berpotensi untuk menguak misteri satelit Bumi yang belum terungkap.
Kenyataan bahwa Chang'e mendarat di dekat batuan berharga Bulan tak diketahui oleh China. Adalah Paul Spudis dari Lunar and Planetary Science Institute di Houston yang menyadarinya.
Semula, Chang'e 3 direncanakan mendarat di lokasi Bulan bernama Sinus Iridum (Bay of Rainbow). Namun, akhirnya justri mendarat di wilayah paling utara Mare Imbrium (Sea of Rains).
"Entah didesain atai tak disengaja, situs itu sebenarnya lebih menarik secara geologi daripada destinasi awalnya," kata Spudis.
Menurut Spudis, lokasi pendaratan Chang'e 3 dan Yutu ada di dekat batu yang terbentuk dari aliran lava yang menurut perkiraan masih muda.
Geologi Bulan didominasi oleh dua macam tipe, yakni yang berasal dari masa 4,5 miliar tahun lalu saat pembentukan Bulan serta masa yang lebih muda, dari aliran lava yang laya besi.
Lava mulai mengalir pada 3,9 miliar tahun yang lalu namun belum diketahui kapan aktivitas vulkanik tersebut berhenti.
Lava di Mare Imbrium diperkirakan mengalir antara 1 - 2,5 miliar tahun yang lalu, lebih muda dari sampel batuan yang diambil dari Bulan sejauh ini.
"Lava Imbrium tidak hanya luar biasa dari sisi fisiknya tetapi juga menarik dari komposisinya," kata Spudis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.