Sebuah video memuat penjelasan American Chemical Society tentang rasa takut, tentu saja dari sudut pandang ilmu kimia. Video tersebut bisa dilihat di bawah.
Dalam video, Abigail Marsh dari Georgetown University mengatakan, rasa takut adalah sebuah ekspektasi atau antisipasi dari bahaya yang mungkin muncul.
Tubuh sensitif terhadap ancaman tertentu. Ada banyak cara untuk mengirimkan sinyal yang memicu rasa takut ke otak.
Bayangkan sebuah situasi di mana Anda sedang menonton film dan tiba-tiba mendengar suara keras di beranda. Anda menebak-nebak, apakah itu hantu, pencuri, atau alien.
Marsh menguraikan apa yang terjadi pada situasi itu. "Saraf di telinga yang mengirimkan suara itu adalah yang bagian pertama dari sistem saraf yang terlibat," katanya.
Sinyal kemudian akan dikirimkan ke bagian otak bernama thalamus dan kemudian ke bagian lain yang disebut amygdala.
Amygdala akan melepaskan senyawa neurotransmitter, disebut glutamat. Senyawa ini adalah senyawa kimia di balik rasa takut.
"Aksi glutamat di amygdala untuk merespons rasa takut yang Anda dengar memicu respons lainnya," jelas Marsh seperti dikutip Foxnews, Selasa (29/10/2013).
Respons yang saling timbal balik datang dari bagian otak yang bernama periaqueductal gray, bagian otak yang mengontrol dua respons klasik takut, yakni melompat dan kedinginan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.