Dengan bantuan teleskop antariksa Spitzer dan Kepler, ilmuwan mengungkap bahwa belahan barat planet tersebut sangat berawan, sementara bagian timurnya bersih alias cerah.
Kepler 7b adalah planet gas raksasa seukuran 1,5 kali Jupiter. Meski lebih besar dari Jupiter, massa jenisnya hanya sepersepuluhnya.
Awan di planet tersebut diketahui setelah misi tiga tahun pengamatan yang menghasilkan citra resolusi rendah yang memiliki spot terang.
Awalnya, ilmuwan sempat bertanya-tanya, apa sebenarnya spot terang tersebut. Ada dua dugaan, pertama, spot adalah awan dan, kedua, merupakan panas.
Untuk memastikan, ilmuwan melakukan penelitian temperatur Kepler 7b dengan teleskop antariksa Spitzer.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa spot terang itu adalah hasil pemantulan cahaya bintang oleh Kepler 7b.
"Kepler 7b memantulkan lebih banyak cahaya dari planet gas raksasa lain yang kita temukan, yang merujuk pada adanya awan di atmosfernya," kata Thomas Barclay, tim misi Kepler dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) seperti dikutip National Geographic, Selasa (1/10/2013).
"Tak seperti di Bumi, pola awan di planet ini tak berubah banyak, planet itu memiliki iklim yang stabil," kata Barclay.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.