"Saat kita kita sedang lakukan analisis DNA. Kita kirim sampelnya ke Korea Selatan. Dari hasil analisis nanti kita akan ketahui asal hiu itu," jelasnya.
Meskipun demikian, dari segi oseanografi, Fahmi menduga bahwa hiu tersebut berasal dari belahan utara Bumi.
Hiu tersebut masuk ke wilayah Indonesia memanfaatkan arus laut yang bernama Arlindo, dari Pasifik, hingga akhirnya terdampar di Bali.
Pakar oseanografi dari Institut Pertanian Bogor, Mulia Purba, berpendapat berbeda. Menurutnya, lebih mungkin bagi ikan hiu yang terdampar untuk bergerak dari selatan ke utara.
"Arlindo yang masuk ke Bali berasal dari pasifik bagian barat dan membawa massa air yang hangat," kata Mulia.
"Kalau arus khatulistiwa selatan dari Australia membawa massa air dingin lalu ke Samudra Hindia. Jadi kalau hiu ini hidup di daerah temperate, lebih mungkin hiu bergerak dari selatan ke utara," imbuhnya.
Ke depan, masih perlu dilakukan penelitian tentang perilaku hiu dalam bermigrasi melintasi wilayah khatulistiwa.
Selain itu, perlu pula dilakukan penelitian tentang arus dingin di Selat Bali yang bisa dimanfaatkan fauna subtropis untuk bermigrasi ke perairan hangat.
Tujuan hiu basking bermigrasi sendiri masih misteri. Kemungkinan, hiu bermigrasi untuk bereproduksi atau melahirkan. Namun, hal itu belum bisa dipastikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.