Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2013, 22:11 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Biolog menemukan dua spesies ikan baru yang bisa menghasilkan listrik di Sungai Amazon.

Ikan yang mampu menghasilkan listrik sebenarnya bukan hal baru. Meski demikian, dua jenis ikan yang baru saja ditemukan ini berbeda dengan jenis ikan lain yang memproduksi listrik, misalnya belut listrik.

Salah satu perbedaannya adalah listrik yang dihasilkan. Sementara belut listrik menghasilkan 600 volt, dua spesies ikan baru ini hanya mampu menghasilkan listrik dalam jumlah beberapa ratus milivolt.

Perbedaan kedua adalah kegunaan listrik yang dihasilkan. Belut listrik memakai listrik untuk mencari mangsa dan menghindari predator. Sementara itu, dua jenis ikan baru ini memakai listrik untuk membantu navigasi. Navigasi dengan menggunakan listrik itu dikenal dengan nama elektrolokasi.

Cornell University B. bennetti dan listrik yang dihasilkannya

Dua spesies ikan yang ditemukan itu dinamai Brachyhypopomus bennetti dan B. walteri.

Kedua spesies itu juga memiliki perbedaan terkait produksi listriknya. John Sullivan dari Cornell University yang memimpin studi ini mengatakan, B. walteri menghasilkan sinyal listrik arus bolak-balik (AC). Sementara itu, B. bennetti menghasilkan sinyal listrik dalam arus searah DC).

Analisis lebih lanjut mengungkap, arus searah yang dihasilkan oleh B. bennetti merupakan bentuk adaptasi. Ekor ikan, di mana organ penghasil listrik terdapat, sering dimakan predator. Jika ekor mengalami luka, maka ikan tak mampu menghasilkan listrik.

Dengan menghasilkan arus searah, kata ilmuwan seperti dikutip National Geographic, Jumat (30/8/2013), produksi listrik B. bennetti takkan terpengaruh oleh ekor yang mengalami luka atau terpotong sebagian.

Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Zookeys, Rabu (29/8/2013).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Apakah Aman Makan Sushi?

Apakah Aman Makan Sushi?

Kita
Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Kita
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Kita
Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Oh Begitu
Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Mengapa Ikan Bau Amis?

Mengapa Ikan Bau Amis?

Oh Begitu
Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Kita
Mengapa Wajah Memerah Saat Malu?

Mengapa Wajah Memerah Saat Malu?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com