Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 25/08/2013, 15:41 WIB
|
EditorYunanto Wiji Utomo

KOMPAS.com — Manusia harus menunggu 365 hari Bumi untuk bisa merayakan tahun baru. Namun, di Planet Kepler 78b, manusia bisa merasakan setidaknya dua kali tahun baru setiap satu hari Bumi. Seusai lelap tertidur, manusia akan bangun pada tahun yang berbeda.

Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Jawabannya adalah pada periode revolusi planet mengelilingi bintangnya. Jarak Kepler 78b dengan bintangnya 40 kali lebih dekat dari jarak Merkurius ke Matahari. Sekali revolusi atau satu tahun di planet itu setara dengan 8,5 jam di Bumi.

Dirilis MIT News, 19 Agustus 2013, Kepler 78b sejatinya adalah planet yang baru saja ditemukan oleh tim ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Tim ilmuwan menemukannya dengan metode transit, yakni melihat turunnya intensitas cahaya bintang saat planet melintas di mukanya.

Data intensitas cahaya bintang telah didapatkan sebelumnya. Dalam penelitian ini, ilmuwan menganalisis data dengan bantuan metode matematika bernama Fourier untuk membantu menandai naik turunnya intensitas cahaya bintang dan polanya. Adanya pola tertentu menandakan adanya planet.

Jarak antara Kepler 78b dan bintang induknya yang sangat dekat membuat suhu di planet ini sangat panas, mencapai 2.760 derajat celsius. Dengan suhu ini, seluruh permukaan planet meleleh, membuat planet menjadi dunia yang diselimuti oleh lava.

Tak usah bertanya apakah planet ini bisa dihuni atau tidak. Dengan suhu ribuan derajat dan permukaan yang dipenuhi lautan lava, kehidupan kompleks seperti tumbuhan, hewan, dan manusia adalah sebuah kemustahilan.

Walau planet jelas tak bisa dihuni, penemuan planet ini tak bisa dibilang sia-sia. Lewat analisis intensitas cahaya bintang, ilmuwan untuk pertama kalinya berhasil mendeteksi cahaya yang diemisikan oleh planet. Cahaya Kepler 78b diduga berasal dari pantulan cahaya bintangnya dan panas permukaannya.

Mengetahui bahwa planet bisa survive dengan orbit sangat dekat, ilmuwan juga bisa menduga komposisi planet tersebut. Planet hampir pasti kaya akan besi. Bila tidak, planet pasti sudah akan hancur karena gaya pasang dari bintangnya.

Informasi tentang komposisi planet dan cahaya yang diemisikan penting untuk memperkirakan massa planet. Jika massa Kepler 78b nanti bisa didefinisikan, planet itu nantinya akan menjadi planet ekstrasolar seukuran Bumi yang diketahui pasti massanya.

Kepler 78b diduga mengorbit bintang yang masih sangat muda. Kecepatan rotasi bintang itu begitu tinggi, dua kali kecepatan rotasi Matahari. Penemuan Kepler 78b dipublikasikan di The Astrophysical Journal pada 16 Agustus 2013 lalu.

Dalam publikasi berbeda di Astrophysical Journal Letters, tim yang dipimpin oleh Saul Rappaport juga mengumumkan penemuan planet KOI 1843.03. Planet ini mengorbit bintangnya hanya dalam waktu 4,5 jam. Jadi, dalam sehari Bumi, planet itu setidaknya mengalami lima kali tahun baru.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Kita
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Kita
6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

Oh Begitu
Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Oh Begitu
Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Fenomena
Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Kita
Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Kita
4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

Oh Begitu
Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Oh Begitu
Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Oh Begitu
Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Oh Begitu
Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Fenomena
Apa Itu Fenomena Okultasi?

Apa Itu Fenomena Okultasi?

Fenomena
Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Oh Begitu
Apa Penyebab Keringat Dingin?

Apa Penyebab Keringat Dingin?

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+