"Planet Biru" Mungkin Berwarna Biru karena Hujan Kaca

Kompas.com - 12/07/2013, 22:38 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Astronom baru saja mengungkap bahwa planet bernama HD 189733b yang berjarak 63 tahun cahaya dari Bumi memiliki warna biru seperti Bumi.

Sejauh ini astronom belum mengetahui secara pasti sebab warna biru planet tersebut. Namun demikian, astronom punya prediksi. HD 189733b diketahui mengalami fenomena langka yang disebut hujan kaca atau silikat dengan kecepatan angin mencapai 7.000 km/jam.

Diberitakan BBC, Kamis (11/7/2013), kemungkinan besar, hujan kaca itulah yang menyebabkan planet yang secara warna mirip sekali dengan Bumi itu berwarna biru. Material silikat menghamburkan cahaya biru.

Untuk mengetahui sebab pasti warna planet, astronom mengatakan bahwa hingga kini masih sangat sulit. Bahkan, astronom belum tentu bisa menguak sebab warna planet di tata surya. Mengapa Mars berwarna kemerahan, detailnya belum diketahui secara pasti.

Walau belum berhasil mengungkap sebab warna birunya, penemuan warna HD 189733b yang berjarak puluhan tahun cahaya dari Bumi sudah cukup menarik dan rumit.

Untuk mengungkap warnanya, astronom pastinya tak melihat langsung. HD 189733b terlalu redup. Ilmuwan harus menunggu posisi planet yang tepat relatif terhadap bintangnya untuk mengetahui. Selanjutnya, astronom menganalisis cahaya yang dipantulkan oleh planet tersebut.

Saat di mana planet berada di balik bintangnya, itulah saat yang tepat untuk menentukan warna planet ini. Akhirnya, warna planet eksotik ini pun terkuak.

"Kami melihat bahwa kecerlangan seluruh sistem ini jatuh pada bagian warna biru spektrum biru saat planet ini berada di belakang bintangnya. Di sini, kita menentukan bahwa planet ini berwarna biru sebab sinyal dari warna lain tetap konstan," kata Tom Evans dari University of Oxford yang menjadi penulis utama laporan riset di Astrophysical Journal Letters.

Sekilas dilihat dari warnanya, HD 189733 memang sangat mirip Bumi. Seolah-olah, planet ini sangat menjanjikan untuk ditinggali manusia.

Kenyataannya, planet ini jauh berbeda dengan Bumi. Pertama, jika Bumi adalah planet batuan, HD 189733b adalah planet gas. Kedua, jika suhu Bumi cukup "manusiawi", suhu HD 189733b sangat ekstrem, mencapai 1000 derajat celsius. Perbedaan suhu siang malam di planet ini mencapai 500 derajat celsius.

Seperti disinggung, warna biru planet ini juga bukan berasal dari adanya air. Biru planet ini lebih terkait pada hujan kaca. Sama sekali tak ada air di planet gas panas layaknya Jupiter ini.

Hingga kini, astronom memprediksi bahwa ada 60 miliar planet yang bisa mendukung kehidupan. Namun, rasanya masih panjang jalan bagi manusia untuk menemukan rumah kedua. Planet terdekat dan paling didambakan manusia bisa mendukung kehidupan, Mars, saja belum pasti dihuni manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau