Sementara pola tidur para relawan bergeser kembali sekitar dua jam, jumlah total waktu yang mereka habiskan untuk tidur tetap sama.
Penelitian lanjutan
Studi kecil masih menyisakan banyak pertanyaan yang belum terjawab: akankah efek yang sama ditemukan pada orang yang biasanya tinggal dengan eksposure lebih atau kurang cahaya misalnya? Profesor Wright mengakui bahwa ada banyak pekerjaan yang masih harus diselesaikan.
"Kami akan senang melihat hasil penelitian ini ditindaklanjuti di berbagai belahan dunia. Kami sedang mempelajari orang sehat. Kami ingin melihat orang-orang yang memiliki masalah tidur yang nyata. Ini hanya langkah pertama," katanya.
Sementara itu, tidak mungkin setiap orang pergi berkemah sepanjang waktu. Para ilmuwan mengatakan bahwa beberapa perubahan kecil yang sederhana pada cara kita menjalani hidup bisa membantu kita mencapai beberapa manfaat, seperti tidur di bawah bintang-bintang.
"Mulailah hari Anda dengan berjalan-jalan di luar," katanya.
"Pada malam hari mengurangi lampu di rumah, matikan komputer dan perangkat elektronik. Kita sensitif terhadap tingkat cahaya redup, bahkan cahaya dari ponsel di malam hari adalah isyarat yang mendorong jam tubuh kita terlambat."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.