Toktar Aubakirov
Toktak Aubakirov berasal dari Kazakhstan. Ia menjalankan misi ke antariksa bersama misi Soyuz TM-13 pada 2 Oktober 1991. Ia menghabiskan waktu sekitar 8 hari di antariksa.
Talgat Musabayev
Talgat Musabayev terlibat tiga misi ke antariksa, yakni pada misi Mir EO-16 dengan penerbangan Soyuz TM-19, misi Mir EO-25 dengan penerbangan Soyuz TM-27, dan misi ISS EP-1.
Total hari yang dihabiskan Aubakirov di antariksa mencapai 341 hari. Dalam misi terakhirnya, ia juga membawa turis angkasa pertama, Dennis Tito.
Shalizan Sharipov
Shalizan Sharipov adalah investigator proyek Advanced Diagnostic Ultrasound in Microgravity. Ia telah dua kali pergi ke antariksa dan menjalankan dua misi spacewalk.
Misi pertama Sharipov ke luar angkasa adalah membawa 8.000 pon alat eksperimen bersama misi STS-89 dengan pesawat ulang alik Endeavour. Misi ini berlangsung selama 8 hari, yakni 22-31 Januari 1998.
Sementara itu, misi keduanya adalah bersama Expedition 10 ke International Space Station (ISS) dengan Soyuz TMA-5. Misi berlangsung selama 192 hari sejak peluncuran dari Baikonur Cosmodrome pada 14 Oktober 2004.
Pada misi kedua, Sharipov bertugas mendukung fungsional dari ISS. Ia juga melaksanakan beberapa penelitian termasuk ekologi Bumi dari antariksa.
Anousheh Ansari
Anousheh Ansari adalah orang Iran pertama sekaligus seorang Muslimah (wanita Muslim) pertama yang pergi ke antariksa. Ia terbang sebagai turis antariksa dengan Soyuz TMA-9 pada 18 September 2006.
Selama di antariksa, Ansari menjalankan beberapa eksperimen seperti mekanisme di balik anemia, bagaimana perubahan otot mempengaruhi sakit punggung, serta dampak radiasi pada kru ISS dan mikroorganisme yang hidup di tubuh pada kru.
Sheikh Muszaphar Sukhor
Sheikh Muszaphar Sukhor adalah orang Malaysia pertama yang terbang ke antariksa. Ia terbang dengan Soyuz TMA-11 pada 10 Oktober 2007.
Sheikh Muszaphar Sukhor terbang ke antariksa atas kerja sama dengan Rusia dalam program Angkasawan, setelah Malaysia membeli banyak pesawat Rusia, Sukhoi Su-30.
Di antariksa, Sheikh Muszaphar Sukhor melakukan beberapa eksperimen seperti pertumbuhan kanker hati dan leukemia serta kristalisasi beragam protein dan mikroba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.