Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipernova, Fenomena Apakah Itu?

Kompas.com - 18/06/2013, 17:45 WIB

Teori hipernova mengemukakan beberapa kemungkinan. Yang pertama, hipernova merupakan ledakan bintang yang sangat masif yang berputar sangat cepat dan memiliki medan magnet yang juga sangat besar. Penjelasan lain menyatakan hipernova terjadi katika salah satu bintang dalam bintang ganda bertabrakan dan bergabung dengan bintang pasangannya.

Meskipun belum dapat dipastikan proses mana yang tepat, tetapi yang bisa dipastikan, yang bisa diketahui hanyalah terbentuknya lubang hitam dan pelepasan energi dalam jumlah besar dalam bentuk sinar gamma.

Sinar gamma merupakan bentuk cahaya yang sangat energetik aka kuat yang memiliki energi 10.000 – 10 juta lebih banyak dari cahaya yang dilihat mata. Karena itu hipernova saat ini diasosiasikan dengan gamma-ray burst (GRB) yang memancarkan radiasi elektromagnetik sangat kuat dengan total energi jauh lebih besar dari supernova. GRB durasi panjang memiliki jet atau ledakan dasyat yang melesat ke angkasa, dari kutub piringan akresi sementara yang terbentuk di sekeliling lubang hitam di jantung inti bintang yang runtuh. GRB durasi pendek yang juga menciptakan jet yang diyakini merupakan hasil gabungan dua bintang netron atau bergabungnya bintang netron dan lubang hitam. Secara intrinsik GRB ini jauh lebih cerlang dari supernova.

Secara singkat, hipernova yang juga disebut collapsar merupakan ledakan sinar gamma yang sangat cerlang yang terjadi dari keruntuhan inti bintang yang sangat masif.

Hipernova sendiri sudah ditemukan jejaknya yakni pada MF83 dan NGC5471B, yang berada di galaksi spiral M101. Selain itu jejak hipernova juga ditemukan pada tahun 2002 di M74 ketika salah satu bintang masif meledak. Ledakan sinar gamma. GRB 030329, yang dilihat pada tahun 2003 juga diketahui memiliki spektrum yang cocok dengan ciri-ciri hipernova. GRB yang terjadi pada jarak 2.6 milyar tahun cahaya tersebut terjadi di area Rasi Leo dan diamati oleh High Energy Transient Explorer (HETE-II) milik NASA.

Salah satu bintang yang diduga akan berakhir sebagai hipernova di masa depan adalah bintang Eta Carina di rasi Carina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com