Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Menuju Jerman Setelah Menyapu Praha

Kompas.com - 05/06/2013, 12:56 WIB

PRAHA, KOMPAS.COM - Kawasan pinggiran Kota Praha, Ceko, yang luas terendam air Selasa (4/6) setelah banjir yang menewaskan 11 orang menyapu seluruh Eropa Tengah. Banjir itu kini bergerak menuju Jerman di mana lebih dari 10.000 orang terpaksa harus mengungsi dari rumah mereka.

Wilayah di selatan dan utara ibukota Ceko itu terendam, termasuk kebun binatang kota itu dan jalur pacuan kuda, dalam banjir terburuk selama satu dekade yang terjadi menyusul beberapa hari hujan lebat. Namun pembatas logam telah didirikan di sepanjang tepi sungai Vltava guna melindungi pusat kota yang bersejarah.

Para peramal cuaca mengatakan, hujan yang surut akan membantu permukaan air sungai turun di Republik Ceko, tapi sebagian Jerman, Slovakia dan Hungaria, akan terkena banjir dalam beberapa hari mendatang.

Di Jerman, sekitar 10.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka di daerah dataran rendah di Saxony dan ribuan lainnya dari wilayah Bavaria.

Sebanyak 11 orang tewas dilaporkan terjadi sejak akhir pekan lalu di Republik Ceko, Austria, Polandia dan Jerman. Dua kematian terakhir dilaporkan terjadi di Kota Guenzburg, di sungai Donau, di Jerman selatan. Banyak sungai di seluruh wilayah itu meluber dan tumpah ke daerah pedesaan.

Permukaan air sungai yang tinggi tampaknya akan membuat pelayaran berhenti di Rhine di Jerman selatan sampai setidaknya Kamis pagi, kata sebuah lembaga pemerintah.

Pelayaran dihentikan selama akhir pekan lalu di bagian selatan sungai itu saat hujan menyebabkan kenaikan tajam permukaan air. Pada hari Selasa, sungai itu tetap tertutup untuk pelayaran ke Koblenz, kata otoritas navigasi di negara bagian Baden-Wuerttemberg.

Banjir di Eropa itu menyebabkan saham perusahaan reasuransi Munich Re dan Hannover Re turun sekitar 2,5 persen pada Senin, saat pasar mengantisipasi klaim yang besar dari pemilik properti setelah air surut.

Para pejabat mengatakan, ketinggain permukaan air Sungai Vltava diperkirakan telah mencapai puncaknya pada Selasa pagi di Praha, tetapi ribuan orang dievakuasi dari desa-desa dan kota di hilir.

Spolana, sebuah pabrik kimia di Neratovice di Praha utara, mengatakan pihak telah memindahkan zat-zat berbahaya ke lokasi yang aman dan menutup semua produksi. Terezin, di utara kota Praha yang punya sebuah tugu kamp konsentrasi di era Nazi, dievakuasi Senin malam, dan Usti nad Labem, kota utama di bagian utara Republik Ceko, bersiap untuk kemungkinan permukaan air mencapai rekor tinggi. Produsen mobil Volkswagen menutup sementara pabriknya di Zwickau, di negara bagian Saxony di Jerman timur, karena banjir membuat para pekerja tidak dapat mencapai pabrik.

Sebagian besar sistem transportasi bawah tanah Praha tetap ditutup pada Selasa dan para pejabat mengatakan tidak akan membuka kembali sistem itu untuk beberapa hari. Sekitar 60 jalan telah ditutup untuk lalu lintas mobil, dan beberapa jalur trem juga telah ditutup.

Terakhir kali Eropa Tengah mengalami banjir serupa pada 2002, ketika 17 orang tewas di Republik Ceko, dan kerusakan diperkirakan mencapai 20 miliar euro di seluruh wilayah itu pada saat itu.

Warga Praha sebagian besar tetap tenang, setelah mendapat pengalaman dari satu dekade lalu itu. "Saya pikir Praha relatif lebih siap. Mereka punya pertahanan banjir yang terpasang... Airnya lebih banyak air pada tahun 2002," kata Milos Sedlacek, 72 tahun, dosen universitas, setelah ia turun dari bus yang menggantikan layanan transportasi bawah tanah yang ditutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau