Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2013, 16:36 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Dinobatkan selama 150 tahun sebagai leluhur dari seluruh burung yang ada di muka Bumi dan sejak dua tahun lalu terdegradasi menjadi kelas dinosaurus bersayap, Archaeopteryx kehilangan tahtanya pada Rabu (29/5/2013).

Dalam publikasi di edisi terbaru jurnal Nature, ilmuwan China menyatakan telah menemukan fosil yang merujuk pada burung yang lebih purba dari Archaeopteryx.

Sejak penemuan spesimen Archaeopteryx di Bavaria pada tahun 1861, kebanyakan pakar evolusi menempatkan Archaeopteryx pada dasar dari seluruh golongan burung purba, Avialae, golongan di mana seluruh burung mulai berkembang.

Archaeopteryx ditemukan hanya dua tahun sebelum Charles Darwin memublikasikan bukunya yang mengguncang dunia, The Origin of Species, dan telah lama diangkat menjadi studi kasus evolusi dari dinosaurus ke burung.

Pada tahun 2011, ilmuwan China menyatakan bahwa mereka telah menemukan dinosaurus berbulu, bukan burung, yang memiliki banyak kesamaan karakteristik dengan Archaeopteryx.

Hasil penemuan tersebut dijadikan dasar untuk menyatakan bahwa Archaeopteryx bukan burung, tetapi termasuk dalam golongan Deinonychus, dinosaurus berbulu yang punya kenampakan mirip burung.

Kini, semuanya berubah lagi. Dalam penggalian yang dilakukan di Tiaojishan Formation, Liaoning Province, wilayah timur laut China, ilmuwan menemukan spesies berbulu dari masa Jurasic.

Spesies baru yang ditemukan dinamai Aurornis xui.

Diuraikan Discovery, Rabu, nama Aurornis xui diambil dari kata "Aurora" yang dalam bahasa latin berarti permulaan atau fajar serta "xui" yang merujuk pada palaentolog China, Xu Xing, yang punya spesialisasi pada dinosaurus berbulu dan spesies transisi antara dinosaurus dan burung.

Berdasarkan penemuan tersebut, Pascal Godefroit, dari the Royal Belgian Institute of Natural Science, yang memimpin penelitian mengatakan, "kami sampai pada pohon keluarga yang terdefinisikan dengan jelas dan kuat."

"Kami bisa menunjukkan bahwa Archaeopteryx memang merupakan burung primitif, dan makhluk kecil yang kita temukan merupakan burung yang lebih primitif lagi," jelas Godefroit.

"Untuk saat ini, Aurornis xui merupakan spesies burung tertua yang diketahui manusia," sambung Godefroit seperti dikutip AFP, Kamis (30/5/2013).

Aurornis xui hidup 150 juta tahun lalu. Spesies ini berukuran panjang sekitar 50 cm dan mungkin mampu berlari dengan sangat cepat.

"Gigi kecilnya memungkinkan kita untuk menduga bahwa makhluk ini mungkin memakan serangga," papar Godefroit.

Sementara Andrea Cau, palaentolog hewan bertulang belakang dari Museo Geologico Giovanni Capellini di Italia, seperti dikutip Discovery mengatakan, "Burung ini seperti burung darat, tetapi memiliki ekor panjang, tangan dengan cakar dan rahang yang bergigi."

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Berapa Lama Bumi akan Bertahan?

Berapa Lama Bumi akan Bertahan?

Fenomena
Apa Saja Objek yang Paling Terang di Tata Surya?

Apa Saja Objek yang Paling Terang di Tata Surya?

Oh Begitu
Seperti Apa Permukaan Matahari?

Seperti Apa Permukaan Matahari?

Oh Begitu
Analisis BMKG Gempa Swarm di Kabupaten Bogor

Analisis BMKG Gempa Swarm di Kabupaten Bogor

Oh Begitu
Bagaimana Cara Mycoplasma Pneumoniae Menular?

Bagaimana Cara Mycoplasma Pneumoniae Menular?

Oh Begitu
Cara Menjadikan Belajar sebagai Kebiasaan Sehari-hari

Cara Menjadikan Belajar sebagai Kebiasaan Sehari-hari

Prof Cilik
Fosil Ungkap Dulu Nyamuk Jantan Juga Pengisap Darah

Fosil Ungkap Dulu Nyamuk Jantan Juga Pengisap Darah

Oh Begitu
Apakah Teh Putih Kaya Antioksidan dan Antimikroba?

Apakah Teh Putih Kaya Antioksidan dan Antimikroba?

Oh Begitu
Bagaimana Astronot Berkomunikasi di Stasiun Luar Angkasa?

Bagaimana Astronot Berkomunikasi di Stasiun Luar Angkasa?

Fenomena
Bayi Mampu Kenali Irama Musik sejak Baru Lahir

Bayi Mampu Kenali Irama Musik sejak Baru Lahir

Kita
Asam Folat dan Folat, Beda atau Sama?

Asam Folat dan Folat, Beda atau Sama?

Oh Begitu
Apakah Planet Jupiter Memiliki Permukaan Padat?

Apakah Planet Jupiter Memiliki Permukaan Padat?

Oh Begitu
Inilah Bowie, Lobster Setengah Jantan dan Setengah Betina yang Sangat Unik

Inilah Bowie, Lobster Setengah Jantan dan Setengah Betina yang Sangat Unik

Oh Begitu
5 Cara Menguatkan Daya Tahan Tubuh Anak agar Tidak Mudah Sakit

5 Cara Menguatkan Daya Tahan Tubuh Anak agar Tidak Mudah Sakit

Oh Begitu
Di Mana Habitat Buaya Nil?

Di Mana Habitat Buaya Nil?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com