Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sangiran, Bumi Manusia Jawa yang Tandus

Kompas.com - 17/05/2013, 16:58 WIB

Padahal, aktivitas penggalian dilarang karena dikhawatirkan akan merusak situs. Warga lainnya, Darmadi, mengungkapkan, masyarakat sebenarnya tidak ngotot untuk hanya mengeksplorasi fosil atau batu alam. Bidang ekonomi kreatif sebenarnya sangat potensial, termasuk pengembangan desa wisata. Sayangnya, belum ada komitmen untuk mengangkat masyarakat dari kemiskinan.

Pusat perhatian dunia

Selama lebih dari 75 tahun, Sangiran menarik perhatian dunia. Di situs manusia purba yang terhampar di areal seluas 56 kilometer persegi itu ditemukan 120 individu fosil Homo erectus. Jumlah ini lebih dari separuh populasi Homo erectus yang ditemukan di dunia.

Sangiran memulai kisahnya 2,4 juta tahun lalu saat kawasan ini masih berupa lautan yang dihuni, antara lain, ikan hiu dan moluska (hewan bertubuh lunak, seperti kerang dan tridakna atau siput raksasa).

Jejak Sangiran sebagai lautan tertinggal di areal ladang jagung di Dusun Pablengan, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Berlokasi di belakang rumah Sutiman, tanah seluas 1 meter persegi yang disebut sumber air asin itu tampak kebiruan.

Dari wilayah seluas 8 x 7 kilometer ini tersingkap fosil-fosil Homo erectus, hierarki paling penting dalam sejarah kehidupan manusia sebelum sampai pada tahapan manusia modern, Homo sapiens. Fosil Homo erectus juga ditemukan di Afrika, Eropa, dan Asia barat.

Pamor Sangiran yang berkilau di dunia penelitian ilmiah tidak linear dengan kehidupan warga setempat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com