JAKARTA, KOMPAS.com — Gerhana matahari sebagian (GMS) akan terjadi pada Jumat (10/5/2013) pagi besok. Pada saat gerhana, Matahari akan punya kenampakan unik karena sebagian piringannya "dimakan" oleh Bulan yang menutupinya.
Astrofisikawan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, mengatakan, "Saat terbit, Matahari akan tampak berbentuk tanduk karena fenomena gerhana yang terjadi."
Matahari yang berbentuk tanduk saat terbit bisa dilihat di wilayah Jawa, termasuk Jakarta. Bagian kanan bawah piringan Matahari akan tampak cuil, merepresentasikan bagian yang tertutup oleh Bulan. Masyarakat bisa menyaksikan kenampakan ini tepat saat Matahari terbit.
Kenampakan Matahari saat terbit dari wilayah Jawa. Dok: Thomas Djamaluddin
Di Sulawesi, kenampakan Matahari akibat gerhana bahkan lebih beragam. Hal ini karena lebih banyak fase gerhana yang bisa dilihat. Jawa hanya bisa menyaksikan fase akhir gerhana. Sementara itu, wilayah Makassar bisa menyaksikan saat awal, puncak, dan akhir gerhana.
Di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan; gerhana matahari bisa dilihat sejak saat Matahari terbit hingga sekitar pukul 07.37 Wita. Berbeda dengan di Jawa, saat terbit, Matahari di Makassar akan tampak cuil di bagian atas.
Seiring pergerakan Bulan, kenampakan dan bagian Matahari yang cuil pun akan berubah. Saat puncak gerhana, Matahari menyerupai bulan sabit, tetapi lebih tebal. Pada saat akhir, Matahari akan tampak serupa tanduk.
Kenampakan Matahari saat awal fase gerhana dari wilayah Makassar. Dok: Thomas Djamaluddin.