KOMPAS.com — Kerangka yang menyerupai alien, dijuluki "Atacama Humanoid (Ata)", ditemukan pada tahun 2003 di La Noria, Gurun Atacama, Cile. Sempat 10 tahun diduga sebagai alien, identitas kerangka tersebut baru-baru ini terungkap. Kerangka itu ternyata bukan alien, tetapi manusia.
Permasalahan baru kini muncul. Meski identitas kerangka tersebut telah terkuak, apa yang terjadi padanya belum diketahui. Bagaimana bisa kerangka milik seorang anak yang meninggal di usia antara 6-8 tahun hanya memiliki panjang 15 cm?
Observasi pada kerangka menunjukkan beberapa kelainan. Misalnya, jumlah tulang rusuk pada kerangka tersebut hanya 10, bukan 12 seperti normalnya manusia. Sementara bagian tengkorak kerangka tersebut punya bentuk kerucut dan bagian wajah dan rahangnya pun tak berkembang baik.
Analisis DNA telah dilakukan. Meski punya 9 persen perbedaan dengan DNA manusia, peneliti meyakini bahwa kerangka itu memang manusia. Sementara analisis DNA mitokondria menunjukkan, pemilik kerangka itu adalah keturunan seorang perempuan asli Cile.
Peneliti berupaya mencari apa yang terjadi anak yang kini telah menjadi kerangka itu. Peneliti menduga bahwa anak itu mengalami kekerdilan. Namun, secara genetik, peneliti tidak menemukan mutasi yang terkait dengan kekerdilan purba atau bentuk kekerdilan lain.
Garry Nolan, profesor mikrobiologi dan imunologi dari Stanford School of Medicine, seperti dikutip Livescience, Selasa (30/4/2013), mengatakan, jika ada basis genetik dari kelainan pada kerangka tersebut, itu tidak ditunjukkan pada level analisis saat ini.
Sementara Ralph Lachman, prosefor medis dari Stanford University, menegaskan, tidak ada bentuk kekerdilan yang sesuai dengan anomali yang ditemukan pada spesimen kerangka ini. Apa yang terjadi pada Ata masih merupakan misteri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.