Masalah Perubahan Iklim di Indonesia dan Solusi Antar-generasi

Kompas.com - 05/04/2013, 19:26 WIB

Merancang, memelihara, dan mengatasi evolusi teknis pengamatan iklim adalah persoalan sulit yang butuh wawasan mendalam terhadap sifat masalah, teknologi, serta potensi yang tersedia. Ini tidak dapat dilakukan melalui kebijaksanaan sistem anggaran tahun ke tahun.

Yang dibutuhkan adalah paradigma kebijakan yang masih asing bagi sistem anggaran pemerintahan konvensional dengan jangkauan sampai puluhan tahun dan seterusnya. Ketidaksinkronan anggaran tahunan membuat semua program berisiko. Contohnya yaitu pembangunan sistem pengamatan iklim yang dimulai dengan administrasi namun berakhir dengan persoalan politik sehingga fatal akibatnya.

Menggambarkan dan memahami variabilitas puluhan tahun di laut bukan perkara mudah. Perlu kajian ilmiah yang jujur mengakui perlunya catatan jauh lebih lama daripada observasi yang tersedia sekarang. Ilmuwan muda tertarik pada fenomena tersebut namun tidak dapat melakukannya dalam jangka panjang. Jika masyarakat tidak menemukan cara untuk mendukung karir ilmiah yang diarahkan pada masalah tersebut, kita tak akan pernah memahami masalah mendasar yang penting ini.

Apa yang harus dilakukan?

Beberapa contoh yang relatif berumur panjang yaitu lembaga yang terfokus seperti universitas. Meskipun kesinambungan intelektualnya dapat diperdebatkan, universitas-universitas menunjukkan kemungkinan penciptaan infrastruktur dan perangkat penelitian iklim yang berguna antar-generasi.

Pendekatan yang mungkin dilakukan membutuhkan dedikasi sektor swasta atau pribadi dengan mempertahankan para ilmuwan terbaik yang bersedia mencurahkan sebagian waktu mereka untuk mengawasi aliran data bagi para ilmuwan generasi masa depan.

Cara lainnya adalah mempertahankan organisasi yang memiliki kompetensi ilmiah dan teknis selama puluhan hingga ratusan tahun. Sektor publik, swasta, nasional, dan lembaga mitra internasional memerlukan langkah ini untuk mengatasi kebijakan anggaran tahunan yang konvensional sehingga lebih akurat, menyajikan manajemen perkembangan teknologi yang jauh lebih baik, dan memperdalam pemahaman sehingga terhindar dari ketertinggalan dan penurunan kualitas.

Tanpa menggarisbawahi perubahan iklim sebagai masalah antar-generasi, proyeksi iklim dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim akan tetap kurang sempurna dan jauh dari kata memadai dalam menghadapi tantangan yang membentang di depan mata.

Dr Agus Supangat bertugas di Sekretariat Dewan Nasional Perubahan Iklim sebagai Koordinator Divisi Peningkatan Kapasitas Penelitian dan Pengembangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau