Teka-teki Tanduk Rusa dari Zaman Purba Terpecahkan

Kompas.com - 24/03/2013, 17:51 WIB
Fifi Dwi Pratiwi

Penulis

LONDON, KOMPAS.com – Sebuah tanduk rusa berukir berusia 14.000 tahun yang ditemukan pada tahun 1800-an di Perancis, diduga sebagai hasil karya manusia purba yang pertama kali berhasil ditemukan.

Sejak awal ditemukan, karya ini memunculkan banyak pertanyaan yang belum terjawab karena keterbatasan informasi yang ada  pada saat itu. Sekarang, berkat kemajuan teknologi, tim peneliti dari Natural History Museum berhasil menemukan petunjuk tentang cara pembuatan karya tersebut.

Menggunakan teknik Micro CT-scanner yang dipadukan dengan 3D microscopy, peneliti di Natural History Museum berhasil mengungkapkan teknik pembuatan ukiran tanduk rusa yang dilakukan pembuatnya 14.000 tahun lalu.

Terungkap bahwa tanduk rusa yang akan dipahat telah disiapkan sebelum diukir. Tanduk itu terlebih dahulu dipotong oleh pemahatnya, dan kemudian secara berulang digurat untuk memperluas bidang pahat.

Setelah persiapan selesai, barulah pemahat mulai memahat tanduk rusa tersebut, yang diawali dengan membuat bagian badan dan kepala kuda kemudian dilanjutkan membuat ciri anatomis lainnya.

Dr Silvia Bello, ketua tim peneliti, mengungkapkan bahwa metode observasi yang dilakukan sama sekali tidak merusak hasil karya tersebut dan sering digunakan  dalam mengidentifikasi berbagai karya seni yang dibuat oleh nenek moyang.

“Pengguaan micro 3-Dimensonal teknologi memungkinkan kita melakukan evaluasi lebih obyektif terhadap karakteristik metris dari pahatan tesebut. Metode ini memfasilitasi pengamatan secara kuantitatif daripada sekedar memberikan deskripsi seperti prosedur yang pernah dilakukan sebelumnya,” ujar Bello yang dikutip Physorg, Kamis (21/3/2013).

Bello menambahkan, “Data arkeologis berpotensi untuk melakukan upaya konservasi jangka panjang dari sebuah rekaman atau artefak arkeologis, dan membagi data tersebut untuk kepentingan budaya, pendidikan, dan profesional”.

Ukiran di tanduk rusa ini mempunyai sejarah yang tak kalah seru setelah ditemukan. Benda ini beberapa kali luput dari perhatian para pengelola museum.

Tanduk rusa Neschers diduga ditemukan antara tahun 1830 dan 1848 di Nescher, Perancis oleh pendeta lokal bernama Jean-Baptiste Croizet. Karya seni yang ditemukan Croizet menjadi temuan paling pertama karena sebelumnya belum ada catatan penemuan karya seni buatan manusia purba.

Sejak tahun 1848, tanduk rusa Nescher menjadi bagian dari koleksi Natural History Museum (saat itu masih bergabung dengan British Museum), setelah dibeli dengan harga £440 (dengan nilai saat ini kira-kira £25.500).

Pada tahun 1881, Natural History Museum memisahkan diri dari British Museum dan tanduk ini dipindahkan ke gedung baru di South Kensington.  Setahun kemudian, karya ini dipamerkan ke publik, namun karena minimnya informasi ilmiah tentangnya membuat tanduk ini dikembalikan ke gudang penyimpanan dan terlupakan sampai tahun 1989.

Pada tahun 1989, karya seni ini ‘kembali’ ditemukan oleh kurator museum tentang mamalia, Andy Currant. Namun, kajian saintifik mengenai ukiran ini tak kunjung dilakukan.

Akhirnya, pada tahun 2010-2011, penyidikan tentang ukiran ini pun dilakukan. Temuannya dipublikasikan di Journal of Antiquity untuk kajian tentang sejarah ukiran ini sejak awal ditemukan hingga saat ini, dan Journal of Archaeological Science untuk hasil analisis ukiran menggunakan 3D dan micro-CT scanning.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau