Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2013, 11:07 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Pluto, benda langit yang kini dikategorikan sebagai planet kerdil, mempunyai sekian banyak keunikan. Salah satu keunikan yang dimiliki adalah orbitnya dalam mengelilingi Matahari sebagai pusat Tata Surya.

Dapat dilihat pada gambar di atas, Pluto memiliki orbit berbeda dengan planet-planet di Tata Surya. Orbit Pluto "curam", punya selisih sudut 17 derajat. Dan, dapat dilihat pula bahwa ada titik potong antara orbit Pluto dan Neptunus.

Gosip pernah beredar bahwa dengan adanya titik potong tersebut, Pluto suatu saat akan mengalami tabrakan dengan Neptunus. Tabrakan itu boleh jadi menjadi tabrakan benda langit paling besar di Tata Surya. Benarkah?

Studi para astronom membantah hal tersebut. Diuraikan dalam situs web Universe Today, Pluto mempunyai resonansi 3:2 dengan Neptunus. Ini artinya, setiap Neptunus berevolusi tiga kali mengelilingi Matahari, Pluto berevolusi dua kali.

Berdasarkan hal tersebut, Pluto tak akan bertabrakan dengan Neptunus. Keduanya akan selalu berakhir pada posisi yang sama. Hal tersebut memerlukan waktu 500 tahun. Pluto sendiri mengorbit Matahari selama 248 tahun.

Meski demikian, akibat orbit Pluto yang "aneh", fenomena unik memang pernah terjadi. Dahulu, Pluto berjarak lebih dekat dengan Matahari dibandingkan dengan Neptunus. Hal ini pernah terjadi pada 7 Februari 1979 hingga 11 Februari 1999. Sebelumnya, pernah terjadi pula tahun 1700-an.

Pluto ditetapkan sebagai planet kerdil karena beberapa alasan, selain tentang orbit, juga soal ukurannya. Walau bukan planet lagi, studi tentang Pluto terus dilakukan. Terakhir, terungkap bahwa Pluto mungkin mempunyai 10 bulan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Oh Begitu
Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Kita
Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Oh Begitu
7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

Oh Begitu
Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Oh Begitu
Apa Penyebab Sakit Leher di Pagi Hari?

Apa Penyebab Sakit Leher di Pagi Hari?

Oh Begitu
Mengapa Minum Kopi Membuat Mulas dan Ingin BAB?

Mengapa Minum Kopi Membuat Mulas dan Ingin BAB?

Oh Begitu
Seperti Apa Sepatu Anak pada 2000 Tahun yang Lalu?

Seperti Apa Sepatu Anak pada 2000 Tahun yang Lalu?

Fenomena
Bagaimana Orang Bisa Selamat Setelah Jatuh dari Ketinggian?

Bagaimana Orang Bisa Selamat Setelah Jatuh dari Ketinggian?

Oh Begitu
Apa Rahasia Cheetah yang Membuatnya Bisa Berlari Sangat Cepat?

Apa Rahasia Cheetah yang Membuatnya Bisa Berlari Sangat Cepat?

Oh Begitu
Mengapa Mars Disebut Planet Mati?

Mengapa Mars Disebut Planet Mati?

Fenomena
Bagaimana Cara Membuat Mentega?

Bagaimana Cara Membuat Mentega?

Oh Begitu
4 Gas Beracun Akibat Letusan Gunung yang Berbahaya Bagi Manusia

4 Gas Beracun Akibat Letusan Gunung yang Berbahaya Bagi Manusia

Oh Begitu
Seperti Apa Struktur Kayu Tertua di Dunia Buatan Manusia Purba?

Seperti Apa Struktur Kayu Tertua di Dunia Buatan Manusia Purba?

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com