Dicuri, Terumbu Karang di Gili Ketapang Terancam

Kompas.com - 02/03/2013, 16:34 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Terumbu karang di Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, terancam punah. Banyaknya aksi pencurian terumbu karang baik untuk keperluang ekonomi maupun konstruksi, membuat terumbu karang makin berkurang.

Sumari, warga setempat, mengatakan, aksi pencurian terumbu karang di pulau itu sudah berlangsung sejak lama. Terumbu karang dicuri untuk keperluan ekonomi, maupun konstruksi. Warga sekitar yang hendak membangun rumah menggunakan terumbu karang sebagai pondasi.

Sumari, yang berprofesi sebagai nelayan sadar bahwa fakta itu berdampak buruk, tapi dia tak bisa berbuat banyak. "Salah satu dampak buruknya adalah menghilangnya ikan-ikan kecil. ikan-ikan kecil itu kan rumahnya di terumbu karang. Kalau terumbu karangnya gak ada, otomatis ikan kecil juga tak ada," katanya, Sabtu (2/3/2013).

Kepala Desa Gili Ketapang Suparyono mengaku dilematis menghadapi pencurian terumbu karang ini. Di satu sisi, pencurian terumbu karang adalah tindak pelanggaran, tapi di sini lain warga yang mengambilnya berdalih ekonomi, buat makan. Bahkan, dia pernah memergoki warganya menjual terumbu karang.

Setelah ditegur dan mengaku khilaf, warganya itu justru kembali menjualnya dengan alasan hasil penjualannya untuk makan. "Sudah marak pencurian terumbu karang di sini, dan kebanyakan dibuat pondasi rumah. Kami sudah memperingatakn warga melalui pengajian dan pertemuan lain, tapi kurang berhasil," jelas Suparyono.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Djaelani melalui Kabid Pengelolaan sumber Daya Kelautan Wahid Noor Azis, mengaku masih akan mengecek informasi tersebut.

Dia bilang, tindakan mencuri terumbu karang melanggar UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil. pelakunya bisa ditindak dan karenanya, meminta warga berhenti mencuri terumbu karang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau