Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dongeng" Hidup Semesta, dari Lahir hingga Kiamat

Kompas.com - 20/12/2012, 18:39 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

Tahap V: Masa Kegelapan

Masa ini berlangsung 400.000-400.000.000 tahun setelah Big Bang. Saat itu, semesta banyak tersusun atas gas netral. Ada wilayah yang lebih padat dengan gaya gravitasi lebih tinggi. Gravitasi lebih tinggi berarti memiliki materi lebih banyak.

Karena memiliki densitas lebih tinggi, suhunya juga lebih panas. Meski demikian, bintang belum bisa terbentuk. Semesta bisa dikatakan gelap.

Tahap VI: Bintang Pertama

Wilayah yang punya densitas lebih tinggi akan makin panas. Saking panasnya, akhirnya bisa membakar hidrogen. Demikianlah akhirnya bintang pertama terbentuk. Bintang saat itu tergolong sangat terang.

Saat bintang meledak menjadi supernova, unsur-unsur yang lebih berat dari hidrogen dan helium tercipta. Ledakan akan mengionisasi gas netral. Hidrogen pun terionisasi. Masa ini disebut reionisasi semesta.

Tahap VIII: Galaksi Pertama

Seiring waktu, zona yang punya densitas tinggi makin membesar. Bintang-bintang mengelompok membentuk galaksi. Peristiwa ini terjadi sekitar 1 miliar tahun setelah Big Bang.

Tahap IX: Evolusi Galaksi

Galaksi mengalami evolusi, saling bertumbukan, bergabung hingga membentuk galaksi baru yang lebih besar. Selain itu, galaksi juga membentuk suatu kesatuan menjadi kluster galaksi.

Salah satu teori mengatakan, semesta terus mengembang. Galaksi menjadi lebih jauh satu sama lain dan kemungkinan tumbukan lebih kecil. Semesta yang terus mengembang membuat para astrofisikawan berpikir tentang eksistensi Energi Gelap yang menyusun 3/4 semesta.

Tahap X: Tata Surya

Tata Surya terbentuk 9 miliar tahun setelah Big Bang, dimulai dengan terbentuknya Matahari. Bumi terbentuk kemudian. Beberapa miliar tahun lagi, makhluk hidup tercipta di Bumi. Manusia yang juga akhirnya tercipta mulai bertanya-tanya tentang asal-usul semesta.

Tahap XI: Masa Depan

Masa depan tentu belum pasti. Akan tetapi, astronom telah memiliki beberapa skenario. Sekitar 11.000 tahun lagi, spesies manusia diprediksi punah. 5 miliar tahun lagi, Matahari mulai menua, menjadi bintang raksasa merah sehingga Bumi panas dan makhluk hidup di Bumi musnah.

Bumi sendiri akan hancur dilahap Matahari sekitar 7,5 miliar tahun dari sekarang. Sementara itu, Matahari akan mati kemudian. Bintang terakhir akan berhenti bersinar 100 triliun kemudian. Akhirnya, segalanya akan terjadi dalam waktu 10(100) tahun dari saat ini setelah lubang hitam menguap. Semesta akan berakhir lewat beberapa skenario, Big Freeze, Bg Rip, Big Crunch, atau Big Bounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com