Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Big Bounce, Tak Ada Kiamat, Cuma Reinkarnasi

Kompas.com - 19/12/2012, 17:16 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Bila Buddhisme mengenal reinkarnasi, demikian pula astronomi dan kosmologi. Salah satu teori dalam kosmologi adalah Big Bounce yang menguraikan bahwa tak ada kiamat semesta atau akhir masa. Yang ada hanya reinkarnasi. Big Bounce juga kadang ditandingkan dengan Big Bang sebagai teori penciptaan semesta.

Big Bounce terkait dengan teori Big Bang atau kelahiran semesta 13,7 miliar tahun yang lalu serta teori Big Crunch yang menguraikan bahwa suatu saat semesta akan berhenti mengembang dan terus menyusut hingga menjadi satu kesatuan.

Menurut teori Big Bounce, Big Bang dan Big Crunch adalah suatu proses kehidupan semesta yang berupa siklus. Semesta tercipta lewat Big Bang, mengembang, menyusut, mati dalam bentuk Big Crunch hingga akhirnya terlahir kembali lewat Big Bang. Big Crunch akan selalu diikuti Big Bang.

Kebenaran Big Bounce sangat tergantung dari ada tidaknya Big Crunch. Sementara Big Crunch sendiri mensyaratkan adanya nilai densitas yang lebih tinggi dari nilai tertentu, atau disebut densitas kritis. Tanpanya, Big Crunch takkan terjadi.

Sejauh ini, penelitian menunjukkan adanya materi gelap yang membuat semesta terus mengembang. Gaya karena adanya materi gelap mengalahkan gaya gravitasi yang diprediksi membuat semua obyek semesta tertarik dalam Big Crunch.

Dengan demikian, masih sulit untuk memercayai akan adanya Big Bounce, semesta yang mengalami reinkarnasi. Big Bounce hanyalah salah satu teori yang menguraikan nasib semesta, masih ada teori lain, yaitu Big Crunch serta Big Rip.

Akankah manusia mampu membuktikan akan ada atau tidaknya Big Bounce. Satu-satunya cara adalah mengalaminya. Lima miliar tahun mendatang, Matahari akan menjadi bintang raksasa merah, membuat kehidupan di Bumi musnah. Manusia tak akan mengalami Big Bounce kecuali bisa survive dari kiamat Bumi dan hidup hingga triliunan tahun mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com