Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kosmolog Indonesia Menanggapi Isu Kiamat 2012

Kompas.com - 19/12/2012, 08:48 WIB

Apa pendapat Anda tentang kalender Maya yang konon cukup akurat dengan menggunakan konfigurasi bintang?

Kalender Maya sangat kompleks dan asal muasal penghitungannya belum dipahami benar. Ada siklus 260 hari yang tampaknya berasal dari gabungan siklus 13 dan 20 hari, dua angka yang tampak penting untuk bangsa Maya. Ada banyak interpretasi tentang 260 hari itu, di antaranya jumlah hari antara menstruasi terakhir dan saat kelahiran bayi (untuk para bidan mengantisipasi kelahiran).

Mereka menggunakan pengamatan Matahari, Bulan, dan Venus yang masing-masing berasosiasi dengan dewa dan kepentingan tertentu yang relevan dengan kehidupan di Bumi. Oleh karena itu, ada upacara-upacara yang bersesuaian untuk kemunculan Matahari, Bulan, atau Venus. Namun, saya tak yakin mereka menggunakan lebih banyak obyek langit (bintang dan sebagainya).

Keterhubungan

Dengan diksi terpilih dan amat santun, Nana menengarai banyak pemahaman yang sebenarnya kurang pas mengenai hubungan semua peristiwa di Bumi, menyangkut manusia—dalam keterkaitannya dengan manusia lain, alam, lingkungan alam, dan segenap isinya—dengan alam semesta.

Dari perspektif sains, apakah semua yang ada di alam semesta ini lahir dari kekosongan?

Saya lebih suka ”ketiadaan” daripada kekosongan karena pada awal tiada apa-apa; ruang dan waktu tiada, jadi tidak bermakna kosong (seolah ada ruang, tetapi kosong). Bintang lebih cepat terbentuk dibandingkan galaksi, tetapi selama galaksi terbentuk bintang baru terus lahir. Selagi bintang baru terbentuk, ada yang juga membangun sistem planet. Dalam hal tata surya, lama setelah Matahari terbentuk, kemudian planet-planet (termasuk Bumi), baru kemudian kehidupan di Bumi.

Perlu dipahami, gambaran cerita evolusi adalah gambaran mosaik empiris dari fakta pengalaman dan kalkulasi waktu yang dibutuhkan untuk proses-proses yang diperlukan. Jadi, kita belum punya cerita utuh dan validitasnya terus-menerus diuji.

Dengan pergulatan intelektual yang intens dalam sains, bagaimana Anda memaknai kehidupan?

Kehidupan dalam artian fisis merupakan sesuatu yang sangat istimewa dalam alam semesta. Kehidupan seperti yang kita miliki, yang memerlukan kondisi sangat spesifik, memerlukan pemenuhan kebutuhan kimiawi yang sangat spesifik, ternyata memerlukan waktu persiapan yang sangat panjang dan tidak semua planet dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Dalam mempelajari alam semesta yang sesungguhnya dicoba untuk dipahami adalah sejarah alam semesta dalam skala besar (keseluruhan alam semesta) maupun dalam skala kecil (sejarah pembentukan galaksi, bintang, dan sistem keplanetan, termasuk lingkungan biota).

Ini semua menggunakan fakta yang kita temukan dalam alam semesta dan dianalisis dengan menggunakan kaidah-kaidah fisika dan matematika yang kita tahu bekerja dengan baik dalam skala atau domain yang kita kenal. Dari hasil analisis ini, kita mencoba merangkai cerita yang logis tentang sejarah alam semesta dan sejarah fisis kehidupan serta mencoba memprediksi.

Melampaui fakta

Sejak tahun 2005, Nana aktif dalam Bandung Community of Science and Religion. Komunitas itu menjembatani dialog sehat antara sains dan agama guna menempatkan duduk soal agar tak lagi terjadi kesalahpahaman di antara keduanya.

Semula kegiatan itu didanai forum dialog agama-sains internasional, The Metanexus Institute, untuk tiga tahun. ”Saya senang karena setelah dana habis, komunitas ini terus berjalan,” ujar Nana.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com