Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Pesona Danau Poso yang Tertunda

Kompas.com - 13/12/2012, 02:14 WIB

Farid berpendapat, perjalanan 15 tahun Festival Danau Poso (semestinya) mampu memberikan pandangan ke depan bagaimana cara memaksimalkan potensi yang sekaligus melestarikan alamnya. Ia mengkritisi belum sepenuh hati pemerintah provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Poso untuk duduk bersama membicarakan nasib pariwisata ke depan. Padahal, potensi kunjungan wisata meningkat, sesuai data tahun 2007 hingga 2011.

Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan, kunjungan wisatawan dalam negeri terus naik dari 69.743 orang (2007) menjadi sekitar 1,6 juta orang (2011) ke Sulawesi Selatan. Begitu juga kunjungan wisatawan macanegara, meningkat dari 1.613 orang (2007) menjadi 7.163 orang (2011). Namun, dari total kunjungan wisata tersebut hanya 12 persennya saja yang mengunjungi wisata di Poso.

Farid juga mengingatkan tetap perlunya akses yang nyaman menuju sejumlah titik wisata. Ia mencontohkan perjalanan menuju Danau Poso dari Palu, ibu kota Sulawesi Tengah, berkisar lima jam untuk lebih dari 200 kilometer. Jalanan berkelok-kelok serta mengitari pegunungan yang memperlambat, termasuk beberapa titik infrastruktur trans-Sulawesi, perlu mendapat perhatian. Beberapa titik jalan beraspal rusak dan rawan adanya longsor pun harus diwaspadai, terutama untuk perjalanan pada malam hari atau saat hujan turun.

”Saya belum menemukan hal-hal yang tergarap serius selama perjalanan ini. Padahal, pemandangan sepanjang perjalanan menyenangkan. Tetapi menjadi jenuh karena belum adanya sentuhan sebagai nilai tambah perjalanan menuju tujuan utama Danau Poso. Misalnya, ada tempat pemberhentian agrowisata,” katanya.

Sepanjang perjalanan terdapat kebun-kebun kakao, kelapa, serta pisang di beberapa desa. Sekitar Tentena, Air Terjun Saluopa, merupakan air terjun bersusun 12 tingkat serta Goa Pamona dan Latea merupakan penanda tradisi Toraja. Wisatawan tak perlu khawatir haus atraksi dan budaya jika ke Kabupaten Poso.

”Masih ada waktu untuk berbenah diri…. Jika serius, kami siap membantu,” ujar Farid.(Ayu Sulistyowati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com