Tanaman Invasif Penyebab Kebakaran Hutan

Kompas.com - 06/12/2012, 19:12 WIB
Ichwan Susanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penelitian terbaru menunjukkan kehadiran jenis rumput invasif menjadi penyebab kebakaran di bagian barat Amerika Serikat lebih besar, lebih panas, dan lebih sering. Laporan ini dipublikasikan dalam jurnal Global Change Biology dan dimuat dalam BBC, 6 Desember 2012.

Jenis tumbuhan itu bernama rumput menipu (cheatgrass atau *Bromus tectorum*) yang bersifat mudah mengering dan mudah terbakar dibandingkan dengan vegetasi lain.

Mereka percaya sifat pada rumput inilah yang menyebabkan 80 persen kebakaran besar di wilayah barat dalam 10 tahun terakhir. Para peneliti sedang mengkaji penggunaan jamur untuk mematikan biji rumput itu.

Cheatgrass  awalnya  diduga tersebar di Amerika Serikat melalui kapal laut. Rumput yang sangat ringan itu kemudian terdistribusikan oleh peternakan pada tahun 1800. Diberi nama rumput penipu karena awalnya rumput ini tumbuh lebih awal dan cepat, kemudian mati. Ini membuat varietas lain tidak mendapatkan nutrisi berharga. Rumput ini tersebar seluas 600.000 kilimeter persegi, meliputi Nevada, Utah, Colorado, Idaho, California, dan Oregon.

Para ilmuwan telah lama mencurigai cheatgrass sebagai penyebab kunci kebakaran huta/lahan. Para ilmuwan menggunakan citra satelit untuk membandingkan area kebakaran yang didominasi cheatgrass.

"Dari angkasa terlihat rumput ini cepat mengering dibanding spesies asli," ucap Dr Jennifer Balch, dari Pennsylvania State University. Selama periode 2000-2009, ia menemukan cheatgrass menjadi penyebab 39 dari 50 kebakaran hutan di AS.

Sebagai tanaman invasif, cheatgrass tumbuh dan menyebar sangat cepat. Biji rumput ini juga tahan terhadap api. Karena itu, saat kebakaran terjadi, biji tidak rusak dan kemudian tumbuh memenuhi areal kebakaran. Rumput invasif juga diketahui menjadi penyebab kebakaran di Hawaii (rumput mollases) dan Australia (rumput gamba).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau