Lubang Hitam Terbesar, 17 Miliar Kali Massa Matahari

Kompas.com - 29/11/2012, 12:15 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

HEIDELBERG, KOMPAS.com — Astronom menemukan lubang hitam yang berukuran luar biasa besar. Massa lubang hitam ini 17 miliar kali massa Matahari!

Lubang hitam tersebut berada di galaksi NGC 1277, berjarak 250 juta tahun cahaya dari Bumi, di konstelasi Perseus. Massa lubang hitam itu jauh lebih besar daripada massa lubang hitam di Bimasakti yang hanya 4 kali massa Matahari.

Remco van den Bosch, astronom dari Max Planck Institute for Astronomy di Heidelberg, Jerman, yang memimpin riset terkejut dengan ukuran dan proporsi antara galaksi dan lubang hitam itu.

Biasanya, lubang hitam hanya 0,1 persen dari galaksi. Saat ini, lubang hitam terbesar secara proporsional dengan galaksinya ada di NGC 4486B, 11 persen dari total massa bintang. Massa lubang hitam NGC 1277 lebih besar lagi, 59 persen dari total massa bintang di galaksi itu.

Apa yang menyebabkan lubang hitam itu begitu besar? Sampai saat ini belum ada jawaban yang memuaskan.

"Kami tak menduga adanya sistem ini, tetapi karena bintang bergerak sangat cepat di pusat galaksi, kami tahu ada lubang hitam yang eksis di galaksi kecil ini," kata Bosch seperti dikutip Discovery, Rabu (28/11/2012).

Bosch mengatakan, dengan penemuan ini, astronom tertarik meneliti bagaimana galaksi terbentuk dan seberapa umum sistem itu di alam semesta.

Yang unik, galaksi dan lubang hitam itu seperti hidup dalam damai. Bintang di galaksi itu tak diganggu selama jutaan tahun. Galaksi ini datar, seperti tak ada bintang baru. Jika lubang hitam memakan bintang, pasti material yang dihasilkan akan memicu pembentukan bintang baru.

Bosch menuturkan, lubang hitam dan galaksi kecil itu mungkin terbentuk tak lama setelah Big Bang. Galaksi dan lubang hitam mungkin terbentuk secara bersamaan.

Bosch menambahkan, "Lubang hitam bisa tumbuh tanpa membentuk banyak bintang baru di galaksi. Kami ingin tahu apakah lubang hitam, atau mungkin juga bintang, memainkan peran aktif dalam hal tersebut."

Terkait keunikan sistem galaksi dan lubang hitam ini, Karl Gebhardt dari University of Texas Austin mengatakan, "Hal itu mungkin berarti bahwa galaksi ini menjalani proses evolusi berbeda dengan lainnya. Mungkin juga berarti bahwa kita harus memperbarui pemikiran tentang evolusi galaksi dan lubang hitam."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau