Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI di Pantai Timur AS Aman

Kompas.com - 30/10/2012, 12:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kedutaan Besar RI di Washington DC, Amerika Serikat, dan Konsulat Jenderal RI di New York melaporkan sejauh ini warga negara Indonesia (WNI) yang berada di jalur badai Sandy dalam keadaan aman.

Dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (30/10/2012), portal Kementerian Luar Negeri KBRI Washington DC melaporkan bahwa sebagian besar WNI sudah meninggalkan wilayah lintasan badai ke Philadelphia. Beberapa warga yang tinggal di Ocean City juga telah mengungsi ke Philadelphia.

“Sejak Senin lalu, Perwakilan RI telah mengeluarkan imbauan agar warga berhati-hati dan mengantisipasi dampak topan Sandy serta mendapat contact person bila situasi darurat,” tutur Direktur Informasi dan Media PLE Priatna.

Perwakilan RI mengikuti dari dari dekat perkembangan yang terjadi di kawasan WNI yang tersebar di New York, New Jersey, Delaware, Washington DC, Maryland, dan Virginia.

Seperti diberitakan, wilayah Pantai Timur AS dihantam badai Sandy yang memicu hujan deras, angin kencang, banjir, dan salju tebal mendarat di Pantai Timur AS, Senin (29/10/2012) waktu setempat.

Terjangan badai itu membuat wilayah pesisir seluas 1.290 kilometer dari Samudra Atlantik hingga Great Lakes di kawasan Mid-West lumpuh. Sejumlah kota, antara lain New York dan Atlantic City, dilanda banjir. Listrik pun padam dan jasa transportasi seperti kereta api dan pesawat terbang tidak beroperasi. Ratusan ribu orang terdampar di bandara-bandara di wilayah itu.

Sejauh ini, menurut laporan kantor berita AFP, 12 orang dinyatakan tewas karena dampak badai itu di AS dan Kanada. Mereka umumnya tewas tertimpa pohon tumbang atau terjangan puing-puing yang beterbangan di udara.

Pohon-pohon tumbang menimpa kabel listrik. Hal itu pada gilirannya membuat jutaan rumah tangga tidak mendapat aliran listrik ketika hari mulai gelap.

Badai itu diperkirakan akan memengaruhi lebih dari 60 juta warga AS, atau seperlima dari populasi negara itu dan menyebabkan kerugian hingga 20 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com